Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah meluncurkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Buoy di perairan anak Gunung Krakatau. Sistem memiliki kelebihan dapat beroperasi di laut dalam yang disebut menjadi pusat gempa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sehingga deteksi dini oleh Buoy sebagai konfirmasi model atau prediksi di BMKG akan terjadinya tsunami dapat dilakukan," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulisnya, Kamis 29 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peluncuran InaTEWS Buoy yang dilakukan Rabu, 28 Juli 2021, secara daring, kata Hammam, merupakan inovasi kegiatan BPPT yang dimulai dari proses desain, konstruksi, pengujian, pemasangan, dan operasional. Teknologi Buoy terdiri dari tiga komponen utama yakni OBU, Buoy dan manajemen data di InaTOC.
Secara keseluruhan, Hammam menjelaskan, InaTEWS terdiri dari sensor tekanan, sistem komunikasi akustik, mooring line, komunikasi data via satelit Iridium dan aplikasi software untuk manajemen data di InaTOC. "Target kinerja dari 2019 hingga 2024," ujarnya menambahkan.
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT, Yudi Anantasena, menyampaikan, program InaTEWS melibatkan pula akademisi, masyarakat serta sektor bisnis untuk pembuatan buoy tahun lalu di BPPT. Hingga kini, dia memaparkan, BPPT sudah melakukan pemasangan di selatan Bali, selatan Kabupaten Malang, Selat Sunda dan selatan Cilacap.
Monitor program simulasi tsunami di Gedung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Selasa (11/11). Presiden SBY meresmikan sistem peringatan dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Tempo/Arnold Simanjuntak
"Datanya sudah beberapa diterima di InaToc seperti data dari Buoy di Selatan Malang yang masuk lagi dengan baik," kata Yudi.
Sebelumnya BPPT juga menyatakan telah menyusun grand design peta jalan teknologi mitigasi dengan mengoperasikan InaBuoy di 13 lokasi, InaCBT di 7 lokasi, InaCAT di 3 lokasi dan didukung dengan pengolahan kecerdasan artifisial.