Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Chiki Ngebul: Bahaya dan Manfaat Nitrogen Cair kata Dosen Kimia Unair

Dosen Kimia Fakultas Farmasi Unair Marcellino Rudyanto mengatakan nitrogen merupakan senyawa inert yang artinya tidak bereaksi dengan senyawa lain.

12 Januari 2023 | 20.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Napas naga (FDA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Chiki ngebul menjadi salah satu jajanan yang saat ini sedang viral. Makanan ini dapat membuat mulut penikmatnya seperti mengeluarkan asap. Sensasi asap yang keluar dari mulut berasal dari kandungan nitrogen cair dan menjadi daya tarik utama pada ciki ini. Chiki ini dibandrol dengan harga yang terjangkau dan digandrungi oleh banyak kalangan termasuk anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belakangan, insiden buruk terjadi pada tujuh siswa Sekolah Dasar (SD) di Tasikmalaya, Jawa Barat. Usai menyantap chiki ngebul, mereka dilaporkan mengalami mual, muntah, dan begah perut. Peristiwa itu membuat Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran pada Selasa, 3 Januari lalu berisi instruksi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan rumah sakit untuk melaporkan apabila ada temuan kasus keracunan panganan berasap di wilayah masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dosen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Marcellino Rudyanto mengatakan nitrogen merupakan senyawa inert yang artinya tidak bereaksi dengan senyawa lain. “Senyawa ini tidak memiliki sifat beracun tapi bukan berarti tidak memiliki bahaya,” katanya dilansir dari laman Unair pada Kamis, 12 Januari 2023.

Nitrogen memiliki titik didih yang sangat rendah yaitu -196 derajat celcius. Rudyanto mengatakan jika tubuh manusia terpapar nitrogen cair dalam waktu yang lama, sel tubuhnya akan membeku atau mati. Menurut dia, nitrogen pada dasarnya tidak memiliki manfaat bagi tubuh, keberadaannya hanya menambah keindahan dalam sebuah hidangan.

Kendati demikian, dia mengatakan nitrogen cair bermanfaat dalam berbagai bidang, misalnya untuk mengawetkan sampel biologis atau mendinginkan instrumen yang menggunakan magnet superkonduktor.

Alumnus Tohoku University, Jepang tersebut menegaskan kepada orang tua untuk berhati-hati dalam melakukan pengawasan terhadap jajanan yang dikonsumsi oleh anak. Apabila anak terlanjur mengonsumsi ciki ngebul tapi tidak terjadi keluhan, maka seyogyanya orang tua memberi pengertian kepada anak untuk tidak mengonsumsinya kembali. “Jika setelah mengonsumsi lalu terjadi kelainan pada saluran pencernaan maka segera bawa ke pelayanan kesehatan,” jelasnya.

Guna mencegah agar peristiwa keracunan chiki ngebul tidak terulang kembali, penggunaan nitrogen cair pada makanan harus dibatasi. Hendaknya hanya chef bersertifikat yang dapat menggunakan senyawa ini. Meski demikian, kehati-hatian tetap diperlukan dalam penggunaannya.

“Nitrogen bisa bermanfaat untuk membekukan makanan secara cepat. Tapi ketika disantap harus dipastikan nitrogen sudah menguap meski makanannya masih beku,” katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus