Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Dari Pewarna Berbuah Chip

14 Agustus 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penemuan ini barangkali tidak pernah diduga. Dari sebuah pewarna yang biasa dipakai pelukis abad ke-18, tim peneliti Universitas Washington, Seattle, Amerika Serikat, berharap dapat membuat chip komputer yang sanggup bekerja lebih cepat.

Prof. Daniel Gamelin, anggota tim peneliti, meyakini pewarna kobalt hijau—campuran oksida seng de-ngan kobalt—dapat dipakai se-bagai bahan spintronik, yaitu perangkat untuk memanipulasi efek magnetis elektron dalam chip. Keunggulan lain kobalt hijau adalah pewarna ini dapat beroperasi pada suhu kamar dan mengkonsumsi listrik lebih sedikit.

Menurut Daniel, spintro-nik menggunakan putaran elektron untuk meningkatkan kemampuan komputasi. Secara teori, spintronik ha-rus jauh lebih cepat diban-ding rata-rata perkakas elektronik dan mengkonsumsi listrik lebih sedikit. Dia berharap spintronik berbahan kobalt hijau ini suatu saat dapat dipasang pada semikonduktor silikon. ”Material ini benar-benar menjanjikan,” ujarnya.

Lencana bagi Ibu Hamil

Ada bayi dalam perut- saya.” Tulisan ini mele-kat pada lencana yang dibagikan perusahaan ke-reta- api Tokyo kepada pe-num-pang yang tengah -hamil. Pem-berian lencana m-e-rah -mu-da dan biru- itu bertujuan meng-gugah penumpang agar mem-berikan -tem-pat du-duk- bagi o-rang hamil. Pa-da jam-jam- berangkat- dan pulang kan-tor-,- ke-reta di J-e-pang- -bi-a-sanya m-emang- penuh sesak.

Yoshiko- Kato mencerita-kan susah-nya- jadi orang ha-mil di kereta. ”Saat saya hamil tiga bulan, tidak seorang pun memperhatikan perut saya, dan saya tidak bisa meminta mereka memberi tempat duduk,” katanya. Dia menyambut baik kebijakan yang sejak 1 Agustus diberlakukan di stasiun-stasiun Tokyo itu.

Selama ini pemerintah Jepang mencemaskan penurunan jumlah penduduk. Mereka kini sedang mencari cara agar wanita mau hamil dan memiliki anak. Apalagi, Juni lalu, angka fertilitas di negeri itu mencapai rekor terendah. Cara ini bisa ditiru PT Kereta Api Indonesia bagi penumpang KRL di Jabotabek. Maklum, selama ini banyak penumpang pria yang PPP alias pura-pura pulas setelah berhasil mendapat tempat duduk. n

Padi Kedap Banjir

Petani-petani yang tinggal di daerah langganan banjir kini tidak perlu resah lagi. Tim gabungan peneliti dari Universitas California, Davis, Amerika Serikat, dan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) di Filipina telah menemukan gen dalam tanaman padi yang bakal membuat tanaman tersebut dapat bertahan hidup sekalipun te-rendam air selama le-bih da-ri dua minggu. Biasa-nya, tanam-an padi akan mati bi-la terendam air selama se-minggu.

Menurut Dr. David Mac-kill, anggota tim peneliti, penemuan gen yang diberi nama Sub1A-1 ini patut di-sambut gembira. Pasalnya, selama puluhan tahun- peneliti telah berusaha mencari cara untuk membuat ta-naman padi dapat tahan da-lam rendam-an air. ”Bebe-rapa varietas padi lokal memang mempu-nyai ketahanan rendaman air lebih tinggi, tapi upaya membuatnya menjadi varietas baru yang komersial selalu gagal,” katanya.

David mengatakan, pe-tani di kawasan Asia Tenggara kehilangan lebih dari US$ 1 miliar atau hampir Rp 9 tri-liun setiap tahun akibat kerusakan tanaman padi karena diterjang banjir. Penemuan gen ini akan membuat pe-tani dapat meningkatkan hasil panennya. Penelitian ini telah lama dinanti, karena padi menjadi makanan utama bagi tiga miliar penduduk dunia. n

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus