Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Florida, Amerika Serikat, menemukan kembali lebah biru metalik yang dianggap sangat langka. Chase Kimmel, seorang peneliti pasca-doktoral di Museum Sejarah Alam Florida menemukan kembali lebah itu pada 9 Maret 2020, sejak pertama kali ditemukan pada 2016 lalu.
Kimmel menerangkan, para ilmuwan awalnya tidak yakin lebah itu masih ada. Namun, dia mengamati seekor lebah biru kecil mengkilap meraih bunga kalamint Ashe dan menggosok kepalanya pada bagian atas bunga itu sebanyak 2-3 kali. "Perilaku itu tidak biasa dan itu karakteristik unik dari lebah biru. Kami sangat terkejut melihatnya," ujar dia, seperti dikutip Fox News, Selasa, 19 Mei 2020.
Lebah calamintha biru atau Osmia calaminthae dikenal memiliki rambut pada wajah yang tidak biasa, dan digunakannya untuk mengumpulkan serbuk sari. Ini sangat langka karena ia mengumpulkan serbuk sari di wajahnya, dan bergantung pada spesies terancam lainnya, yang hinggap di tanaman mekar yang dikenal sebagai kalamint Ashe.
"Ini adalah lebah yang sangat terspesialisasi dan terlokalisasi," kata penasihat Kimmel, Jaret Daniels, direktur McGuire Center museum itu untuk Lepidoptera dan Keanekaragaman Hayati.
Lebah langka telah terlihat masih cukup banyak saat itu, tapi penelitian lebih lanjut telah terkena dampak pandemi virus corona. Musim penerbangan lebah terjadi mulai sekitar pertengahan Maret hingga awal Mei, yang merupakan waktu terbaik untuk menemukan serangga hidup dan menentukan jumlah kisarannya.
Menurut Daniels, waktu penerbangan lebah itu sangat terbatas, dan sekarang saatnya sebagian besar pengamatan harus dilakukan. Dia mengatakan, Kimmel telah melakukan pekerjaan yang fantastis dan mendapatkan banyak data yang hebat.
"Namun, jika bukan karena pandemi Covid-19, kami akan memiliki lebih banyak orang di lapangan, jadi itu pasti mengurangi apa yang kami mampu lakukan," tutur Daniels.
Lebah itu diperkirakan hidup hanya di wilayah Lake Wales Ridge di Florida Tengah, yang menurut laporan US Fish and Wildlife Service 2015, sebagai hotspot keanekaragaman hayati yang diakui secara global dan salah satu ekosistem negara yang paling cepat menghilang.
Museum Florida mengatakan, lebah itu pertama kali dideskripsikan pada 2011. Dan hanya dicatat di empat lokasi di Lake Wales Ridge, sebelum penemuan kembali tahun ini oleh Kimmel. Pada tahun 2019, Rencana Aksi Satwa Liar Negara Bagian Florida mendaftarkan serangga tersebut di dalam daftar spesies konservasi terbesar.
FOX NEWS | NAPLES DAILY NEWS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini