Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Digunakan Manusia Saban Hari, Ini Sejarah Bantal Sejak Sebelum Masehi

Bantal yang digunakan setiap hari ternyata memiliki sejarah yang panjang.

28 Mei 2022 | 06.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Bantal jangan diremehkan. Tak jarang dianggap hal sepele dan terkesan tidak istimewa.

Bantal yang berfungsi sebagai penahan kepala atau tubuh ini dimiliki oleh hampir semua rumah tangga. Tanpa disadari barang yang dianggap remeh ternyata memiliki sejarah panjang.

Sejarah Bantal 

Bantal ternyata sudah ada sejak zaman Mesopotamia atau 7.000 SM seperti yang ditulis dalam Sleepcity.com.

Pada awalnya bantal terbuat dari batu yang bisa diperkirakan tidak nyaman dipakai dibandingkan bantal yang digunakan saat ini.

Fungsi bantal batu ini digunakan untuk melindungi serangga yang merayap ke telinga.. Meski terbuat dari batu yang memiliki bantal hanya orang-orang kaya saja. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Geisha Jepang 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain digunakan dalam peradaban Mesopotamia, bantal keras juga digunakan oleh kalangan Geisha Jepang untuk melindungi rambut mereka dari nasi. Pasalnya pada zaman dulu geisha pada masa pelatihan tidur dengan dikelilingi oleh nasi.

Jika kepala mereka melorot karena tidur nyenyak, nasi akan menempel pada rambut. 
 

Penggunaan bantal keras juga digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno. Seperti yang disebutkan dalam Wallswithstories.com, bantal di Mesir Kuno terbuat dari marmer, gading, keramik, batu, atau kayu dengan ukiran dewa di bawah kepala.

Sebab kepala dianggap sebagai pusat kehidupan spiritual dan harus dihargai, 

Batu Giok Diyakini Bikin Cerdas dan Evolusi Bantal

Bantal keras juga digunakan di Cina atau Tiongkok Kuno dengan material batu, kayu, bambu, perunggu, porselen, dan batu giok.

Bantal di Tiongkok juga dihiasi dengan gambar manusia, hewan, dan tumbuhan. Orang-orang Tiongkok percaya jika bahan untuk membuat bantal dapat memberikan manfaat kesehatan jika dipakai. 

Selanjutnya: Batu giok dipercaya dapat meningkatkan...
 

Batu giok dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan, sehingga muncul gagasan jika bantal keras dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Sedangkan menggunakan bantal empuk dapat menyerap atau mencuri energi tubuh saat tidur.  

Berbeda dengan ketiga bantal keras tersebut, orang Yunani dan Romawi lebih memilih menggunakan bantal empuk dan meninggalkan bantal keras.

Bantal dari Yunani dan Romawi menggunakan kain yang diisi oleh bahan empuk seperti kapas, alang-alang, jerami, atau bulus halus.

Bantal isi bulu halus hanya digunakan oleh orang kaya. Bantal seperti ini yang mengantarkan bantal seperti saat ini. 
 

Meski begitu, bantal tidak terlalu populer karena dianggap sebagai simbol status dan yang banyak memakai bantal adalah orang miskin pada Abad Pertengahan Eropa. Bahkan Raja Henry VII hanya memperbolehkan wanita hamil yang menggunakan bantal lembut. 

Ilustrasi bantal bayi. Shutterstock 

Pada abad 16, bantal sudah mulai banyak digunakan, namun isinya sering diganti karena mudah berjamur dan mengundang hama. Lalu di India, muncul bantal yang dibuat dari serat buah kapas yang halus.

Hingga pada abad 19, tepatnya setelah revolusi industri, produksi bantal menjadi mudah dan masif sehingga bantal umum dimiliki oleh setiap rumah. 
 

TATA FERLIANA
Baca juga : Manfaat Tidur dengan Guling bagi Kesehatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus