Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Diiklankan Peranti Lunak

Seminar datamation 1983, diselenggarakan oleh eds, perusahaan dari singapura yang memasarkan sistem komputer dari wang, terutama berbagai program komputer (peranti lunak). (ilt)

23 April 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGI banyak orang, komputer itu sinonim dengan IBM. "Yang ada IBMnya?", setidaknya begitulah tanya pelayan Hotel Hilton di Jakarta, ketika ia dimintai petunuk arah ke tempat Seminar Datamation 1983. Tapi, seminar yang pekan lalu diselenggarakan EDS (Electronic Data Systems Pte. Ltd.) di Executive Club hotel itu, tak ada hubungan apa pun dengan perusahaan raksasa IBM. EDS, perusahaan dari Singapura, hanya memasarkan sistem komputer dari Wang, Hevlett-Packard dan Data General. "Kesempatan khusus ini, menandakan pembukaan kantor kami di sini, bekerja sama dengan perusahaan lokal," ujar Brandon O. Sussman, konsultan senior di PT Edsapta Data Sistematindo, 'perusahaan lokal' itu. Ini bukan berarti EDS merupakan agen tunggal ketiga merk komputer itu. Perusahaan itu terutama memasarkan berbagai "program" komputer atau yang umum disebut peranti lunak. Tapi juga memasarkan peranti keras seperti "sistem" komputer itu sendiri - untuk memberikan pelayanan terpadu bagi calon pembeli. "Ini menjamin peranti lunak dan peranti keras itu saling cocok dan memberikan hasil terbaik bagi anda," ujar Sussman mengiklankan. Memang titik berat materi yang dibahas dalam seminar itu yang dibuka Ir. Wardiman Djojonegoro, Asisten I Menteri Negara Ristek, ialah tentang aplikasi berbagai programbagi perusahaan. "Seminar ini paling tidak dapat menuju kepada alih teknologi," komentar Wardiman. "Khususnya dalam kemampuan peranti lunak itu." Kiron Chatterjee, seorang manajer yang menggunakan jasa EDS di Singapura, berpendapat, perusahaan sistem itu berperan sebagai sarana dalam pengalihan teknologi komputer. Karenanya ia yakin, pada saatnya Indonesia akan mampu mengembangkan sendiri berbagai peranti lunak (softare) komputer. "Bahkan tidak mustahil dapat mengekspornya," katanya. Ini agaknya seiring dengan harapan Wardiman, satu saat Indonesia mampu memasarkan hasil industri peranti lunak komputer ke pasaran internasional. "Untuk kita, softare lebih memungkinkan," katanya kepada TEMPO. "Banyak kemungkinan pengembangannya, jadi nilai tambahnya lebih tinggi." Itu segi idealnya. Segi praktisnya kini ditawarkan EDS dalam bentuk program kemasan, package, siap pakai. Sebuah perusahaan bisa langsung memanf?atkan sistem komputernya dengan suatu program kemasan dasar. Ini bisa terdiri dari sejumlah modul terpadu, yang masing-masing menangani satu bidang pokok dalam manajemen perusahaan. Dengan mudah modul lain bisa dipadukan kemudian, sesuai dengan peningkatan kebutuhan. Bahkan, "jika tidak sesuai betul dengan kebutuhan perusahaan, program kemasan itu bisa juga dimodifikasikan," ujar Sussman. "Tanpa biaya tambahan." Lalu apa saja yang bisa dikerjakan program kemasan itu? "Bagi perusahaan kontraktor, misalnya, pembukuan merupakan satu bidang inti," ujar John Salmon dari EDS, Singapura. Program komputer mengelola anggaran dan biaya suatu proyek menurut jenis pekerjaan, tahapan pekeriaan, serta sifat dan unsur. Dalam berbagai tahapan pekerjaan, setiap jenis diuraikan lagi menjadi unsur tenaga, peralatan, bahan, dan biaya subkontraktor. Setiap saat seorang manajer bisa mengetahui secara terperinci perkembangan proyek. "Apa yang sudah dicapai, berapa yang sudah dikeluarkan, apa yang bisa diharapkan, bila, dan berapa banyak yang sudah bisa diklaim?" ujar Salmon lagi. Ini tentu beda sekali jika semua laporan itu dikerjakan tanpa komputer. Keputusan seorang manajer sering sekali berdasarkan informasi yang sudah kadaluwarsa, akibat waktu yang dibutuhkan untuk menyusun laporan itu dengan tenaga klerek. "Sekitar 85% pekerlaan menyusun suatu laporan, tersita untuk menuliskannya," ujar M.S. Manon, manajer penjualan EDS. "Baiklah," kata seorang pengusaha yang sudah yakin. "Nanti kalau saya dapat proyek baru, saya akan mempertimbangkan pembelian suatu sistem komputer." Itu tidak cukup, menurut Mohan Wijeyekoon, direktur EDS, Singapura. "Justru sistem itu harus dibeli sebelumnya, karena sistem tersebut bisa membantu untuk mendapatkan kontrak baru," katanya. Suatu penawaran yang didasarkan pengolahan komputer akan punya kesan yang meyakinkan. "Profesional," ujar Mohan. Dengan ini kontraktor asing - yang sering mengalah kan kontraktor lokal dalam suatu tender bisa disaingi. Peranan EDS ialah, membantu perusahaan menembus segala kerumitan dengan merencanakan suatu sistem komputer dan program yang menjawab segala kebutuhan. Tidak hanya suatu sistem yang mampu mengolah data, tapi juga kata dan citra, serta - paling tidak punya potensi - untuk terjalin dalam suatu jaringan terpadu. "Jika satu orang memperoleh informasi dan yang lain tidak, sulit juga," ujar Menon. "Mereka tidak bisa saling berinteraksi." Memang kesempatan memperoleh informasi saat ini menjadi semakin penting. "Kita mulai memasuki era informasi," seperti kata Wardiman. "Sekarang kita harus siap menghadapi era baru itu, kalau tidak, akan tetap ketinggalan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus