Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Drone Tempur Teman Pak Tani

7 April 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbekal teknologi kendali berbasis satelit dan kemampuannya menggendong misil, unmanned aerial vehicle-atau lebih dikenal sebagai drone-berkembang menjadi senjata militer mematikan. Ini setidaknya bagi lebih dari 2.000 milisi di Pakistan, yang diklaim telah menjadi korban drone milik militer Amerika Serikat.

Tapi drone tak melulu identik dengan perang dan terbang penuh selidik mengincar orang-orang yang dicap teroris. Kini semakin banyak drone yang melayang-layang di atas kebun atau ladang pertanian membantu para petani di Eropa, Jepang, dan belakangan di Amerika Serikat. Obyek terbang robotik itu kini bisa juga dimanfaatkan untuk membantu menggandakan panenan dan ikut menyumbang kepada dunia pertanian yang kini semakin presisi.

Satu di antara yang mengembangkan riset penggunaan drone yang ramah ini adalah 3D Robotics. Perusahaan startup yang berbasis di San Mateo, California, ini mengembangkan drone mungil dari bahan khusus yang ringan. Tak semahal drone­ tempur. Ada sistem autopilot seharga US$ 170 ditanamkan sebagai otak. Adapun "mata" drone-yang biasanya dibantu melihat dengan satelit-diganti dengan teknologi fotografi point and shoot, yang juga lebih murah.

Itu semua sudah dianggap cukup. "Karena drone bisa terbang sangat rendah dan mereka bisa menghasilkan gambar-gambar yang sangat detail dari kebun atau area yang diamatinya," kata Chris Anderson, CEO 3D Robotics.

Sebagai tambahan, drone bisa menyimpan koordinat Global Positioning System yang ultrapresisi untuk setiap gambar yang mereka hasilkan. Dari data itu, pak tani niscaya bisa mengelola kebutuhan air, bahkan kebutuhan komposisi kimia tanaman hingga dalam skala lubang mulut daun. Ujung-ujungnya adalah efisiensi dan hasil yang maksimal.

"Ladang kadang terlalu luas untuk diamati dan dikelola," ujar Anderson. Akibatnya, banyak petani menggunakan asumsi seolah-olah setiap sentimeter tanah dan luas ladangnya seragam. Contohnya, mereka mungkin akan menyiramkan fungisida ke seluruh tanaman pada Juni karena menganggap infeksi jamur terjadi pada Juli. "Mereka tidak peduli lagi apakah tanaman sebenarnya bakal terinfeksi atau tidak," ucapnya.

Gambar-gambar pengamatan berpresisi tinggi yang dihasilkan lewat drone juga memungkinkan petani "menembakkan" obat antijamur ataupun pestisida hanya pada tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi. Ini bukan lagi lebih efisien, melainkan juga ramah lingkungan karena penggunaan bahan kimia bisa dikurangi.

Kegunaan lain dari keterlibatan drone dalam pertanian adalah mengidentifikasi potensi gagal panen yang tampak lewat klorofil yang sakit. Terganggunya fungsi bagian dapur tanaman itu muncul dalam citra inframerah ataupun panjang gelombang dekat inframerah pada pemetaan yang dihasilkan drone.

Bukan cuma bagian daun, tanah mana yang kaya-miskin air pun bisa dibedakan. "Dengan drone, petani bisa memiliki kendali lebih besar atas hasil panen yang mereka produksi," kata Anderson.

3D Robotics telah menguji proyeknya ini di ladang anggur milik sebuah keluarga di California. Hasilnya, waktu panen bisa lebih mudah ditentukan. "Seiring dengan pengelolaan kebun ini yang semakin high tech, mereka tinggal memerlukan kapan sebuah tindakan dibutuhkan, dan itu bisa didapat dengan gambar-gambar dari ­drone," ujar Brandon Basso, anggota staf senior di Research and Development Engineer at 3D Robotics.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus