PEMINAT peralatan video di Indonesia dari hari ke hari bertambah
banyak. Namun umumnya calon pembeli tidak memiliki cukup
informasi tentang keunggulan beberapa merk ataupun sistem
peralatan itu. Ada pertanyaan, misalnya: "Kalau saya beli
peralatan video format Beta, terjaminkah persediaan kaset format
itu?"
Beta? Ia tak perlu khawatir. Agaknya di Indonesia kaset format
Beta merajai pasaran, meski kaset format VHS juga cukup
tersedia. "Kebanyakan orang mencari kaset format Beta," ujar
seorang pedagang di Proyek Senen, Jakarta. Tapi kalaupun ada
kaset yang menarik dengan format lain, ada pula toko yang bisa
mentransfernya pada format yang cocok. Paling-paling berkurang
sedikit kualitas rek,amannya, tapi tak apalah.
Teknologi video berkembang demikian pesat, terutama lima tahun
terakhir. Tahun lalu saja produksi peralatan video di Jepang
meningkat sampai 95%, menurut catatan Asosiasi Industri
Elektronika Jepang. Meski begitu para analis industri
memperkirakan laju perkembangan yang menakjubkan itu kelak bakal
surut, kecuali diadakan suatu persetujuan antara berbagai
produsen untuk menstandarisasi produk video mereka.
Maka sejak Juli lalu, sejumlah perusahaan merundingkan hal ke
arah standarisasi itu. Awal Januari ini jurubicara perusahaan
Sony di Jepang, Yasuhiko Kuroda menegaskan, "Memang betul saat
ini lima perusahaan sedang membicarakan penetapan standar
internasional. " Kelimanya, yang bersama menguasai 70% pasaran
dunia akan peralatan video, ialah Matsushita Electric, Hitachi,
Sony dan Victor dari Jepang serta Phillips, perusahaan
multinasional dari Belanda.
Tapi, menurut Kuroda, perundingan ini masih dalam "tingkat awal"
dan "belum ada persetujuan terakhir". Meski begitu diharapkan
akhir Januari ini bisa dilantik sebuah dewan industri terdiri
dari 10 perusahaan Jepang dan Phillips dari Eropa. Dewan itu
bakal membahas masalah penyeragaman peralatan video untuk masa
depan. Agaknya gagasan ini sangat ditunjang oleh Departemen
Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Jepang. Suatu
proyek swasta di Jepang akan terjamin sukses biasanya bila MITI
mendukungnya. Generasi peralatan video yang baru bakal
menggabungkan kamera video berwarna dengan alat perekaman dalam
satu unit. Rencana pemasarannya dalam dua tahun mendatang,
sementara kini berbagai perusahaan televisi menggunakannya untuk
perekaman berita. Peralatan yang menggunakan pita rekam 8 mm itu
saat ini diproduksi terbatas oleh RCA dan Sony.
Agaknya para produsen cukup serius menghadapi masalah
standarisasi ini. Ini terbukti dengan turut sertanya Phillips.
Sesama perusahaan Jepang sebetulnya lazim saling berkonsultasi
dan ini juga dimungkinkan oleh undang-undang antitrust yang
cukup luwes di Jepang. Tapi baru kali ini suatu perusahaan asing
diikutsertakan dalam perundingan semacam itu.
Saat ini di pasaran terdapat tiga sistem utama bagi peralatan
video yang dipakai di rumah. Akibatnya - pita rekaman pada satu
sistem tak dapat dipergunakan pada sistem lain. Ini diduga
menyebabkan sejumlah calon pembeli mundur dan membuat keraguan
pada pengecer dalam menentukan merk yang hendak dipromosikan.
Standarisasi diharapkan dapat memecahkan persoalan itu dan
mengembangkan lebih jauh pasaran multi-milyar dollar bagi
peralatan video Usaha itu memang tidak pertama kali. Tapi
umumnya terbatas pada taktik memperkenalkan suatu produk baru
lebih setahun sebelum dipasarkan. Ini dengan harapan agar
perusahaan lain akan menerima dan memproduksi disain serupa.
Tiga Sistem
Tiga sistem utama yang diperdagangkan kini ialah format Beta,
VHS (Video Home System) dan Video 2000. Ada beberapa sistem lain
secara terbatas dan umumnya peralatannya tak lagi diproduksi.
Setiap "Tiga Besar" itu memberikan lisensinya pada sejumlah
perusahaan yang memasarkan sistem dasar itu dalam model hasil
disain perusahaan itu. Anggota kelompok format Beta yang
dikembangkan Sony ialah Sanyo, Toshiba, NEC dan Aiwa misalnya.
Model VHS diproduksi oleh Matsushita, JVC, Akai, Hitachi,
Mitsubishi, Sharp dan sejumlah lain lagi. Sedang sistem terbaru,
Video 2000, terutama dipasarkan di Eropa dan dipergunakan oleh
Phillips, Grundig, Siemens, ITT dan sejumlah merk lain lagi.
Perbedaan yang paling menonjol antara berbagai sistem itu ialah
besarnya kaset, tapi juga berbeda soal jalannya pita dalam mesin
itu sendiri. Sistem VHS (Video Home System), misalnya,
menggunakan yang disebut "pemuatan M". Pita dalam sistem ini
ditarik keluar dari kaset dan menempel pada roda hulu rekam
dalam bentuk M. Ketika berjalan dengan kecepatan tinggi saat
pita diputar kembali atau dimajukan, pita itu kembali ditarik ke
dalam kaset. Kaset yang menggunakan Beta format, misalnya,
menggunakan roda hulu rekam yang lebih besar dan pita itu
mengitarinya dalam bentuk "U". Dalam seluruh operasinya pita itu
tak pernah tertarik kembali ke dalam kaset kecuali sudah habis
dan kasetnya dikeluarkan dari mesin. Sedang sistem Video 2000
sama sekali berbeda. Seperti kaset lagu, misalnya, kaset dalam
sistem Video 2000 hanya direkam pada satu muka dan jika habis
harus dibalik untuk kelanjutannya.
Tapi selain format kaset serta cara pitanya berjalan dalam
mesin, ada pula ketidakseragaman lain lagi. Ini menyangkut
persesuaian sistem pemancaran citra televisi berwarna Saat ini
di dunia terdapat beberapa sistem pemancaran --seperti sistem
PAL, yang digunakan juga di Indonesia, sistem NTSC dan sistem
SECAM. Setiap komponen dalam peralatan video di rumah, mulai
kaset, mesin rekam video sampai pesawat televisi, harus sesuai
dengan sistem pemancar yang dipergunakan di negeri atau wilayah
itu.
Misalnya semua kaset video yang direkam di Amerika Serikat
menggunakan sistem NTSC. !ni membuatnya langsung bisa
dipergunakan di Filipina atau Taiwan, yang semuanya menggunakan
sistem pemancaran NTSC. Tapi kaset itu tak dapat digunakan di
Indonesia, Malaysia atau Hongkong atau beberapa negeri lain yang
juga menggunakan sistem PAL. Jika orang Arab Saudi beli kaset
video di Jerman Barat (PAL, ia mesti punya peralatan video yang
sesuai dengan sistem itu, karena di negerinya dipergunakan
sistem SECAM.
Namun umumnya para produsen membuat kaset yang mencakup ketiga
sistem itu. Apalagi belakangan juga banyak peralatan yang dapat
mempergunakan kaset dalam berbagai sistem itu. Tapi jika belum
punya model yang sedemikian itu, pembeli kaset di luar negeri
harus waspada betul agar tidak kecewa belakangan. Tapi
setidaknya-menurut industri video itu --keanekaragaman itu
menciptakan konsumen yang cukup waspada dan berpengetahuan lebih
luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini