Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Gempa Kuat Landa Sarmi Papua, Diduga dari Sesar Naik Mamberamo

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya kemungkinan besar gempa tersebut bersumber dari Sesar Naik Mamberamo.

20 Juni 2019 | 08.44 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv
Perbesar
Ilustrasi gempa. geo.tv

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 melanda Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Kamis dini hari, pukul 00.24.51 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pusat gempa terletak pada koordinat 2,23 Lintang Selatan (LS) dan 138,53 Bujur Timur (BT) tepatnya di darat pada jarak 45 km arah barat daya Kota Sarmi pada kedalaman dangkal 11 km.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya kemungkinan besar gempa tersebut bersumber dari Sesar Naik Mamberamo.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa dipicu adanya penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).

Mekanisme sumber oblique-thrust semacam ini, kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, merupakan ciri khas dari sistem Sesar Mamberamo akibat adanya tekanan atau kompresi dari utara dan selatan namun juga ada kecenderungan pergerakan lateral mengiri (sinistral).

Zona Sesar Mamberamo bagi kalangan para ahli kebumian juga populer disebut sebagai Sesar Anjak Mamberamo, Mamberamo Thrust, atau Maberamo Deformation Zone (DFZ).

Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di Kota Sarmi dalam skala intensitas III-IV MMI, di Sentani II-III MMI, dan di Wamena II MMI. Karena kuatnya guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba ini, beberapa warga Sarmi yang sudah tertidur ada yang sampai terbangun dan berusaha keluar rumah.

Memperhatikan peta tingkat guncangan shake map BMKG menunjukkan bahwa di zona pusat gempa mengalami guncangan hingga VI MMI yang ditunjukkan dengan warna kuning.

"Ini artinya, jika di sekitar episenter terdapat permukiman penduduk maka akan berisiko mengalami kerusakan," katanya, Kamis.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi satu aktivitas gempa susulan (aftershock) pada pukul 00.43 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,9. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Menurut Daryono, wilayah Mamberamo, Provinsi Papua, merupakan wilayah rawan gempa bumi dan punya sejarah panjang mengalami beberapa kali gempa kuat hingga merusak.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus