Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik dengan magnitudo 4.1 mengguncang Kepulauan Batu, Sumatera Utara pada Ahad, 7 Januari 2024. Hasil dari analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Ahadi Suadi mengatakan episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 0.34° LS ; 98.81° BT. Berjarak sekitar 66 kilometer arah tenggara dari bibir pantai Kepulauan Batu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahadi mengatakan gempa tektonik tersebut merupakan gempa dangkal yang terjadi karena aktivitas sesar Mentawai. Adapun kedalaman gempa tersebut, yakni 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Mentawai," kata Ahadi, Ahad.
Ahadimengatakan tidak ada gempa susulan pasca gempa bumi dengan magnitudo 4.1 tersebut. "Berdasarkan pantauan kami, hingga pukul 10.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujarnya.
Sementara itu, dampak dari gempa dirasakan nyata oleh masyarakat Pulau Batu yang berada di dalam rumah. Lalu bagi masyarakat yang berada di Kepulauan Mentawai dan Pasaman Barat hanya dirasakan beberapa orang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,' kata Ahadi.
Ahadi pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian juga dapat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Ahadi.