Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Gerhana Bulan Penumbra, Warga Jakarta Diminta Waspadai Banjir

Gerhana bulan malam ini mungkin sebabkan banjir lagi di Jakarta. Simak perhitungannya.

10 Januari 2020 | 19.00 WIB

Suasana banjir rob yang menggenangi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Penjaringan, Jakarta, 1 Februari 2018. Banjir rob yang merendam kawasan Muara Angke itu disebabkan oleh fenomena Gerhana Super Blue Blood Moon. ANTARA/Galih Pradipta
Perbesar
Suasana banjir rob yang menggenangi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Penjaringan, Jakarta, 1 Februari 2018. Banjir rob yang merendam kawasan Muara Angke itu disebabkan oleh fenomena Gerhana Super Blue Blood Moon. ANTARA/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan penumbra yang akan terjadi pada Sabtu dinihari nanti, 11 Januari 2020, mulai Pukul 00.05 WIB, bakal memicu pasang air laut yang dapat menyebabkan rob. Penjelasan ini disampaikan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin.

Menurutnya, pPasang maksimum biasa terjadi kurang lebih dua hari dari saat purnama atau gerhana. "Jadi berpotensi terjadi banjir rob di pantai. Kejadiannya dua kali sehari, pagi dan petang," katanya ketika dihubungi di Jakarta pada Kamis 9 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memperhitungkan prediksi curah hujan dari BMKG bahwa masih ada potensi hujan lebat di wilayah Jakarta dan sekitarnya 9-12 Januari, Thomas memperingatkan masyarakat waspada banjir yang terjadi di daratan. Sebabnya, jika benar terjadi hujan lebat air akan melambat masuk ke laut akibat pasang.

"Sehingga air akan lambat surutnya karena tidak bisa terbuang ke laut dengan lancar," katanya sambil menambahkan, "Hal lain yang harus diwaspadai kalau terjadi gelombang tinggi di laut, banjir rob akan melimpas ke daratan yang lebih jauh."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terpisah, Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto, menjelaskan bahwa gerhana bulan malam nanti tidak berpengaruh terhadap cuaca dan hanya sedikit mempengaruhi pasang surut air laut. "Ada, cuma sangat kecil," katanya.

Gerhana bulan penumbra malam nanti akan menjadi yang pertama di tahun ini. gerhana bulan diperhitungkan akan terjadi sebanyak enam kali selama sepanjang 2020. Selain itu, menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masyarakat Indonesia juga akan melihat 13 gerhana matahari sepanjang 2020-2100. 




close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus