Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Gerhana Bulan Total: Benarkah Jarak Dekat Mars ke Bumi Berbahaya?

Gerhana bulan total kerap membuat heboh.

27 Juli 2018 | 20.16 WIB

Fase gerhana bulan "super blue blood moon" terlihat dari Monumen Perjuangan Pembebasan Irian Barat, Jakarta, 31 Januari 2018. Fenomena langka yang terjadi bertepatan saat bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan blue moon ini terjadi sekitar dalam kurun waktu 150 tahun sekali. ANTARA
Perbesar
Fase gerhana bulan "super blue blood moon" terlihat dari Monumen Perjuangan Pembebasan Irian Barat, Jakarta, 31 Januari 2018. Fenomena langka yang terjadi bertepatan saat bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan blue moon ini terjadi sekitar dalam kurun waktu 150 tahun sekali. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan total kerap membuat heboh. Kalau tidak mitos yang bertebaran, isu tentang gerhana sebagai tanda kiamat juga sering berseliweran di dunia maya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada gerhana kali ini isu yang tersebar adalah kabar dekatnya Planet Mars yang dekat dengan bumi berpotensi membahayakan Planet Biru kita. Memang benar kalau Mars berjarak lebih dekat dengan bumi saat gerhana terjadi nanti malam.

Saat gerhana dini hari nanti, Mars akan berjarak 57,6 juta kilometer dari bumi. Biasanya jarak Mars ke bumi bisa di atas 100 juta kilometer. Meski dekat, seperti dilansir laman Forbes, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meyakinkan bahwa Mars tidak berpotensi membahayakan bumi. Sebelumnya, bahkan, Mars pernah lebih dekat dengan bumi, yakni bejarak 56,17 juta kilometer.

Umumnya, jarak antara Bumi dan Mars adalah 224 juta km dengan jarak minimum 54,6 juta km. Jadi, menurut NASA, dalam gerhana nanti Mars akan muncul sebagai bintang yang sangat terang dan dapat dilihat dengan mata telanjang, meski tentu tidak sejelas bulan.

Gerhana bulan total yang terjadi pada Sabtu dini hari, 28 Juli 2018, pukul 01.00 WIB, juga akan dihiasi dengan kemunculan planet Mars. Bahkan, menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan Planet Merah ini bisa dilihat. Dia pun berbagi sedikit tips untuk melihatnya.

"Saat cahaya purnama mulai redup dan bulan mulai merah, lihat bintang terang kemerahan di sisi kiri," ujar Thomas, saat dihubungi, Kamis, 26 Juli 2018. "Itu Mars yang juga sedang purnama dna terlihat lebih terang."

Menurut Thomas, gerhana bulan total dini hari nanti akan menjadi gerhana terlama pada abad ini. Sebabnya, jarak bulan sedang berada di titik terjauh dengan bumi. Selain itu, lintasan gerhana lebih dekat dengan garis tengah lingkaran bumi. "Karena itulah kegelapan bayangan bumi akan jadi lebih lama," ujar Thomas.

Simak artikel menarik lainnya tentang gerhana bulan total hanya di kanal Tekno Tempo.co.

FORBES | LIVE SCIENCE | FARAH DIBAJ | AMB

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus