DIBANDING zaman pesawat telepon pakai putaran dan menghubungi
nomor lain melalui sentral, teknologi telekomunikasi sudah maju
pesat. Sejak awal tahun ini, misalnya, perusahaan telekomunikasi
raksasa di Amerika Serikat, AT & T (American Telephone &
Telegraph Company), membangun suatu jaringan telepon yang
menggunakan serat kaca sehalus rambut. Percakapan dipadu sebagai
denyutan pada berkas sinar laser dan disalurkan melalui serat
optik ini.
Jaringan sepanjang 963 km itu akan menghubungi Washington dengan
Boston melalui Philadelphia, New York dan Connecticut. Proyek
ini diharapkan selesai menjelang tahun 1984.
Menurut Robert Kleinert, Direktur Departemen Kabel Panjang AT &
T, jaringan ini terpanjang di dunia dan merupakan aplikasi
pertama secara komersial penggunaan gelombang cahaya dalam
telekomunikasi antar negara-bagian. Selama ini jaringan
telekomunikasi menggunakan kabel tembaga yang menyalurkan isarat
listrik.
Sudah lama diketahui para ahli bala cahaya bisa merambat
melalui saluran bahan transparan, sekalipun saluran itu
dibelokkan. Gejala ini terjadi karena gelombang cahaya terpantul
terus-menerus dari "dinding" saluran yang terbentuk antara bahan
transparan itu dengan udara sekeliling.
Perkembangan kemudian berhasil melapisi bahan transparan seperti
serat kaca dengan bahan transparan yang berbeda sedikit daya
refraksinya, hingga cahaya yang merambat tetap terpantul bila
beberapa helai serat digabung, dan tidak pindah ke dalam serat
lainnya. Serat yang digunakan berdiameter sekitar 10 mikron (1
mikron -- 1/1000 mm), bahkan ada yang sampai 5 mikron, meski ini
diameter paling kecil dengan hasil yang baik.
Susunan pokok sistem transmisi melalui jaringan serat optik
hampir tidak berbeda dengan sistem konvensional. Pemancarnya
menggunakan diode laser sebagai sumber cahaya, yang mengubah
isarat listrik menjadi isarat cahaya dan menyalurkannya melalui
kabel serat optik.
Melalui kabel serat optik ini, isarat cahaya mengalami
pemantulan dan reraksi hingga akhirnya mencapai tujuannya. Alat
penerima berupa diode foto, mengubah isarat cahaya kembali
menjadi isarat listrik, menghasilkan isarat asli kembali sesudah
memperkuatnya.
Keuntungan terutama menggunakan sistem ini karena isarat yang
ditransmisikan hampir tidak mengalami pengubahan karena tidak
ada interferensi. Jumlah percakapan (isarat) -- yang bisa
melalui kabel serat optik ini -- ratusan kali lebih banyak
ketimbang melalui kabel kawat tembaga.
Rupanya AT & T bukan yang pertama menerapkan teknologi ini
secara komersial Pertengahan tahun 1977, NEC (Nippon Electric
Company) di Jepang sudah sempat menjual suatu jaringan serat
optik. Pemesannya, perusahaan telekomunikasi Vista Telephone
Compandi Amerika Serikat, memasang sistem ini dalam jaringan
telepon yang melayam umum.
Awal tahun lalu, NEC juga sudah menyelesaikan jaringan
telekomunikasi serat optik yang pertama di Amerika Selatan
Sistem ini dipasang di negara bagian Rio de Janeiro, Brazil,
atas pesanan CETEL (Companhia Estadual de Telefones). Jaringan
ini menghubungi dua staslon perusahaan ini yang berjarak sekitar
5 km.
Perusahaan telekomunikasi Jepang, NTT (Nippon Telephone &
Telegraph Public Company) bahkan dalam hal ini sudah melakukan
penelitian sejak tahun 1964. NTT sejak akhir tahun 1978 selesai
memasang sebuah jaringan telepon serat optik komersial di Tokyo,
sepanjang 20 km. Jaringan ini menghubungi stasion NTT
Karagasaki dan stasion Pusat Hamacho.
Tapi di luar dugaan, teknologi telekomunikasi mutakhir ini tahun
lalu ternyata juga sudah diterapkan di RRC. Janngan ini terdapat
di Shanghai antara Jalan Sichuan dan Jalan Haining, sepanjang
1,8 km. Ia merupakan jalur utama untuk percakapan dengan bagian
utara dan pelabuhan kota itu.
Orang Cina mengembangkan teknologi serat optik itu sendiri dan
membuatnya praktis tanpa bantuan luar. Pekerjaan teoritis
diselesaikan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan dan beberapa
universitas di kota Shanghai sendiri. Mereka banyak menerima
informasi teknis melalui misi dagang asing, dan mengirim ahli
mereka ke pusat penelitian teknologi ini, terutama ke Jepang.
Jaringan semacam ini juga sudah dipasang di Beijing dan Hunan.
Kesemuanya merupakan jaringan komersial dengan masa percobaan
selama 1 tahun. Jaringan di Shanghai berkapasitas 300 saluran --
di antaranya 120 yang beroperasi -- dan mampu melayani
percakapan telepon, teleks dan pengiriman gambar.
Relatif Ringan
Betapapun AT & T mengaku proyeknya sebagai yang terbesar di
dunia kelak, agaknya di AS itu masih tertinggal oleh proyek
British Post Office (PTT-nya Inggris), yang merencanakan
memasang jaringan telekomunikasi serat optik sepanjang 4000 km
menjelang tahun 1982.
Para pejabat British Post Office sudah menyetujui pembiayaan
sebesar œ 5 juta (Rp 7.5 milyar) untuk ini. Sementara itu di
London sebuah jaringan sepanjang 10 km menghubungi stasion
telepon Hitchin dan Stevenage dan sudah beroperasi sejak
pertengahan tahun 1977.
Teknologi serat optik -- sebanding dengan teknologi satelit --
akan menonjol di masa mendatang. Serat kaca sehalus rambut
manusia ternyata lebih efisien, lebih besar kapasitasnya, lebih
ringan dan kelak lebih murah, ketimbang kawat tembaga. Sehelai
serat optik itu mampu mentransmisikan seluruh isi Kitab Injil
dalam waktu sepersepuluh detik, atau menampung 20 saluran teve
atau sekaligus menyalurkan 10.000 percakapan telepon.
Membangun jaringan telepon dengan teknologi ini juga merupakan
pekerjaan yang relatif ringan. Kabel tembaga biasa beratnya
sampai 12 ton setiap 1000 m. Tapi kabel serat optik yang
dikembangkan Sieverts Kabelverk di Swedia misalnya hanya 100 kg
setiap 1000 m. Sedang kapasitasnya beratus kali lebih tinggi.
Kabel ini dipasang sepanjang 3,5 km sejak akhir tahun lalu di
pinggiran ibukota Swedia, Stockholm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini