Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Situs Livescience memasukkan Hantavirus dalam daftar sembilan virus paling mematikan di muka Bumi ini. Situs ini menyatakan pengelompokan berdasarkan tingkat kematian pasiennya yang terinfeksi, jumlah mereka yang telah meninggal karenanya, dan apakah virus-virus itu masih berkembang mengancam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara daftar sembilan virus itu disebutkan virus Marburg, Ebola, Cacar, Rabies, HIV, Influenza, Dengue, dan Rotavirus. Beberapa sudah ditemukan vaksin ataupun obatnya. Beberapa juga memiliki kesamaan, melompat dari hewan meski tak semuanya menular antar manusia. Contoh untuk yang terakhir itu adalah Hantavirus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) pertama kali mendapat perhatian luas di Amerika pada 1993. Saat itu seorang pemuda Navajo, penduduk asli Amerika, dan tunangannya yang hidup satu atap meninggal hanya dalam hitungan hari setelah mengidap sesak napas.
Beberapa bulan kemudian, petugas kesehatan setempat mengisolasi hantavirus dari seekor tikus rusa (Peromyscus maniculatus), jenis tikus endemik Amerika Utara, di lingkungan tempat tinggal yang sama. Kini, menurut data Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit AS, lebih dari 600 orang di Amerika diketahui mengidap HPS, dan 36 persen di antaranya meninggal karena penyakit itu. Sejauh ini diketahui kalau virus tak menular antar manusia.
Menurut makalah ilmiah yang dimuat jurnal Clinical Microbiology Reviews pada 2010, hantavirus yang berbeda pernah mewabah saat Perang Korea di awal 1950-an. Saat itu sebanyak lebih dari 3.000 serdadu terinfeksi dan 12 persen yang meninggal.
Saat pertama kali ditemukan, dunia medis modern menganggap hantavirus sebagai jenis penyakit yang baru. Namun para peneliti kemudian menemukan kalau tradisi pengobatan suku bangsa Navajo telah lama mengenal jenis penyakit itu dan telah mengaitkannya dengan tikus.