Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Kamis, 19 September 2024 bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi nirkabel seperti pager dan walkie-talkie maut pada awal pekan ini di Lebanon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasrallah menyampaikan pernyataan tersebut saat pidato yang disiarkan televisi untuk membahas ledakan yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai ribuan orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mengakui bahwa kami telah menerima pukulan telak yang wajar karena kami mengakui keunggulan teknologi Israel, yang didukung oleh AS, NATO, dan Barat," kata Nasrallah. "Musuh Israel berusaha membunuh 5.000 orang hanya dalam waktu dua menit, tanpa mempedulikan apa pun."
Walkie-Talkie
Walkie-talkie atau radio dua arah adalah istilah umum merujuk pada perangkat komunikasi dua arah yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi secara langsung tanpa memerlukan jaringan telepon.
Walkie talkie biasanya digunakan dalam situasi di mana komunikasi cepat dan langsung diperlukan, seperti di lokasi konstruksi, dalam kegiatan luar ruang, atau oleh layanan darurat. Perangkat ini berfungsi dengan menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan suara, dan sering kali dilengkapi dengan fitur seperti tombol dorong untuk berbicara (push-to-talk).
Sejarah penemuan wakie talkie
Dikutip dari TwoWay-Radio, walkie talkie pertama kali ditemukan pada 1937 oleh Don Hings dari Kanada. Hings menciptakan sistem sinyal radio portabelnya saat bekerja untuk CM&S. Perangkat tersebut awalnya tidak dikenal sebagai walkie-talkie dan pertama kali diciptakan untuk membantu pilot berkomunikasi secara efektif. Ketika Perang Dunia II meletus pada 1939, manfaatnya bagi para prajurit yang terlibat dalam pertempuran menjadi jelas.
Perangkat yang paling awal beratnya sekitar lima pon dan tingginya sekitar 17 inci. Perangkat tersebut biasanya terbuat dari logam. Perangkat tersebut menjadi jauh lebih populer di kalangan pengguna rekreasi termasuk orang dewasa dan anak-anak selama tahun 1970-an dan 1980-an.
Setelah melalui masa penelitian dan pengembangan, Hings menciptakan berbagai model radio portabel yang berbeda untuk melayani sejumlah kebutuhan, dengan Model C-58 Pack Set menjadi sangat ikonik dan bergengsi. Puluhan ribu model diproduksi dan dikirim ke seluruh dunia.
Fitur-fitur C-58 mencakup berbagai antena dan catu daya, pengacak suara untuk melindungi privasi dan meningkatkan keamanan, dan bahkan filter untuk menghilangkan suara pertempuran dari komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan keras dan jelas bahkan selama suara tembakan dan suara mesin.
Motorola SCR-300 salah satu perangkat radio dua arah pertama dan sangat besar sehingga hanya dapat dibawa dalam ransel. Beberapa orang berpendapat bahwa walkie-talkie pertama diciptakan pada tahun 1933. Namun, perangkat ini hanya berkomunikasi dalam kode dan mengambil daya dari kendaraan. Juga tidak benar untuk mengatakan bahwa Al Gross menemukan perangkat tersebut pada 1938 – Hings sudah memproduksi radionya pada saat itu.
Sebelum nama walkie talkie, perangkat ini mulanya dikenal sebagai perangkat nirkabel, perangkat paket, dan radio lapangan dua arah. Istilah 'walkie-talkie' pertama kali dicetuskan oleh wartawan yang memberi tahu publik tentang fenomena baru tersebut.
Insinyur radio Alfred J Gross dan tim teknik Motorola juga memiliki peran besar dalam mengembangkan kemampuan perangkat tersebut selama tahun-tahun awalnya. Angkatan bersenjata Inggris, Jerman, dan AS semuanya menggunakan sistem radio dua arah selama perang.
Selama perang, walkie-talkie digunakan untuk unit tank dan artileri lapangan. Talkie walkie juga digunakan untuk meningkatkan keselamatan publik setelah perang, sebelum memasuki dunia pekerjaan komersial dan konstruksi.
KAKAK INDRA PURNAMA | SITA PLANASARI | TWOWAY RADIO
Pilihan editor: Menelusuri Siapa Dalang Ledakan Pager dan Walkie-Talkie yang Masif di Lebanon