Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ilmuwan: Populasi Ikan Air Tawar Raksasa Turun 94 Persen

Jumlah ikan air tawar raksasa dengan berat lebih dari 30 kilogram menurun lebih dari 94 persen antara tahun 1970 dan 2012.

9 Agustus 2019 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Arapaima Gigas. Wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi ikan air tawar raksasa atau megafish dengan berat lebih dari 30 kilogram yang dapat hidup selama beberapa dekade, menurun lebih dari 94 persen antara tahun 1970 dan 2012. Penurunan jumlah spesies besar ini adalah bagian dari tren penurunan luas megafauna air tawar.

Temuan itu diterbitkan pada 8 Agustus 2019 di jurnal Global Change Biology, yang merupakan bagian dari analisis yang mengamati populasi hewan air tawar yang sangat besar di sungai dan danau dunia. Hasil penelitian mencerminkan tren penurunan yang lebih luas dalam populasi megafauna air tawar, seperti caiman dan salamander raksasa di seluruh dunia.

Para peneliti memperkirakan bahwa populasi hewan air tawar besar telah menurun hingga 88 persen. “Ini adalah hasil yang sangat mengejutkan,” kata Fengzhi He, ahli ekologi ikan di Leibniz-Institut Ekologi Air Tawar dan Perikanan Darat di Berlin, yang menjadi peneli ti utama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Timnya memperkirakan bahwa populasi megafauna yang mulai menurun pada 1980-an di seluruh Asia, termasuk Kamboja, Cina selatan, India, dan Afghanistan, telah anjlok hingga 99 persen. Tim mengumpulkan data tentang populasi 126 spesies air tawar besar dari 72 negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka menganalisis data menggunakan Living Planet Index, ukuran statistik yang menyesuaikan ketidakseimbangan dalam jumlah informasi dari berbagai bidang. Mereka memperkirakan keberadaan megafish paling terancam oleh aktivitas manusia seperti penangkapan ikan yang berlebihan dan hilangnya habitat.

Selain itu, karena banyaknya spesies ikan raksasa yang terlambat dewasa, memiliki keturunan yang relatif sedikit dan membutuhkan habitat besar dan utuh untuk migrasi. Gerakan mereka semakin terhambat oleh bendungan listrik tenaga air di wilayah sungai terbesar di dunia, seperti Mekong, Kongo, Amazon, dan Gangga.

Penelitian itu melaporkan terdapat lebih dari 200 spesies hewan air tawar di dunia yang lebih besar dari 30 kilogram, dengan 34 dikategorikan sebagai sangat terancam punah di Daftar Merah Spesies Terancam Punah bagi Konservasi Alam. Namun, peneliti tidak memiliki cukup informasi tentang banyak spesies air tawar besar untuk menentukan status konservasi mereka.

Fengzhi He berharap bahwa temuan timnya mendorong penilaian yang lebih rinci di tempat-tempat seperti Asia Tenggara sebelum terlambat. "Saya benar-benar berpikir itu mungkin lebih buruk dari pada yang kita pikirkan di Cekungan Mekong, di mana megafish seperti ikan lele Mekong raksasa dan ikan mas salmon raksasa hampir punah," katanya.

Berita lain terkait ikan air tawar raksasa, bisa Anda simak di Tempo.co.

NATURE | GLOBAL CHANGE BIOLOGY


Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus