Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Ini Dia, Mobil Masa Depan

8 Maret 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raja-raja minyak pantas khawatir dengan produk baru yang dibanggakan DaimlerChrysler, yakni New Electronic Car 3 (Necar 3). Soalnya, bensin tak lagi dibutuhkan sebagai bahan bakar mobil yang berbasis pada Mercedes Van ini. Pengganti bensin itu adalah metanol, yang bisa diperoleh dari gas alam atau biomassa (sampah organik seperti kulit kacang dan bonggol jagung). "Teknologi berbahan bakar sel metanol ini adalah teknologi terbaik yang kami miliki sekarang," kata Robert Frederick Veir, salah seorang anggota tim yang terlibat dalam pengembangan mobil ini di Daimler. Embrio Necar 3 adalah Necar 1, yang dibuat pada 1996. Sementara Necar 1 lebih tampak sebagai mobil laboratorium karena banyaknya tempat untuk tangki bahan bakar (12 buah), Necar 3 sudah jauh lebih modis karena hanya memerlukan dua tangki. Menurut Veir, teknologi Necar 3 bisa bersaing dengan mobil yang menggunakan cara pembakaran di dalam, baik dalam jarak tempuh, percepatan, maupun kecepatan. Dengan 38 liter metanol, mobil ini bisa menjelajah sejauh 400 kilometer. Sementara itu, kecepatan maksimumnya 120 kilometer per jam dan percepatannya bisa terjadi dengan lancar dan mudah sampai 50 kilometer per jam. Necar 3 mendapatkan tenaga dari proses pengubahan metanol menjadi hidrogen yang diperoleh dengan mencampurkan metanol dengan air. Reaksi antara metanol dan air akan menghasilkan gas hidrogen dan karbon dioksida. Gas hidrogen hasil reaksi itu akan masuk ke ruang pembakaran sel, bereaksi dengan oksigen, dan menghasilkan tenaga listrik yang akan menggerakkan kendaraan, serta campuran kimia baru berwujud air murni. Jadi, sistemnya berbeda dengan sistem elektrolisis yang selama ini kita kenal, yaitu memasukkan listrik ke air untuk menghasilkan hidrogen dan oksigen. Mobil ini tidak akan menjadi panas. Sebab, suhu mesin tidak akan lebih dari 80 derajat Celsius. Bandingkan dengan mobil yang memakai sistem pembakaran di dalam, yang suhu di ruang pembakarannya bisa mencapai ribuan derajat. Selain itu, mobil ini sangat efisien karena energi yang diserap dan yang dikeluarkan hampir sama besarnya. Bagi lingkungan, mobil semacam ini jelas akan menerbitkan senyum karena tidak bising dan rendah emisi. Karbon dioksida yang dihasilkan Necar 3 jauh lebih kecil dibandingkan dengan mobil bertenaga bensin, sementara CO (karbon monosikda), timah hitam, dan hidrokarbonat tak lagi muncul dari knalpot mobil. Total biaya yang sudah dialokasikan untuk proyek ini sekitar DM 1,35 miliar atau Rp 6,35 triliun. Ini proyek besar-besaran, memang. Risikonya pun tak kurang besar. Penyebabnya, pembuatan massal Necar 3, yang direncanakan dimulai pada tahun 2004, misalnya, harus diiringi dengan tersedianya industri pembuatan metanol. Itu tak mungkin bisa dilakukan oleh DaimlerChrysler sendiri. Tapi, mengingat keterbatasan sumber minyak bumi, siapa tahu para raja minyak akan banting setir menjadi raja metanol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus