Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat kepresidenan berganti warna dari biru putih menjadi merah putih menyedot perhatian publik. Partai Demokrat mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah putih. Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai pemerintah tak memiliki prioritas sehingga melakukan proyek cat ulang yang memakan biaya hingga Rp 2 miliar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat kepresidenan saat ini merupakan seri kedua dari Boeing Business Jet, atau berseri 737-800 Boeing Business Jet 2 (BBJ2). Pesawat ini memiliki berbagai keunggulan dan spesifikasi yang lebih baik daripada seri sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman aerospace-technology.com, pesawa tkepresidenan ini memiliki keunggulan dibandingkan seri sebelumnya pada kinerja, kecepatan, kebisingan, dan emisi. Kinerja pesawat BBJ2 untuk menjangkau tempat lebih jauh dibandingkan BBJ1. Pesawat ini memiliki tenaga yang mampu mencapai jarak yang lebih jauh dibandingkan BBJ1, seperti penerbangan New York ke London atau London ke Rio de Janeiro.
Pesawat BBJ2 juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi. Selain itu, tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pesawat lebih redam serta emisi yang dihasilkan lebih rendah.
Selain kinerjanya, badan ini juga memiliki konstruksi pesawat yang kokoh dan aman. Rangka berasal dari aluminium anti-gagal (fail-safe). Sayap pada pesawat ini merupakan campuran Aviation Partners yang berguna untuk mengurangi turbulensi udara, meningkatkan jarak tempuh, rendahnya penggunaan bahan bakar, jangkauan, dan kemampuan ketinggian.
Pesawat ini juga memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan BBJ1. Hal ini karena pesawat BBJ2 menggunakan material yang cenderung ringan seperti komposit, grafit, kevlar, dan plastik dengan karbon. Material ini digunakan untuk aileron, elevator, dan kemudi. Serta penggunaan aluminium pada speed brakes (spoiler), panel rem udara, dan tepi belakang serta penutup.
Pesawat BBJ2 memiliki peningkatan volume kabin mencapai 25 persen serta peningkatan volume kargo mencapai 100 persen. Luas lantai kabin ini lebih dari 93m². Serta ruang kargo di dalamnya dapat dimuat dengan volume maksimal 34,7m³. Pesawat ini juga dapat menampung 78 penumpang selain lounge eksekutif dan suite pribadi.
Fasilitas interior pesawat kepresidenan BBJ2 ini cukup lengkap, yaitu meliputi kantor eksekutif, ruang konferensi, kantor pribadi, hingga kamar tidur. Selain itu, ruangan lain dapat ditambahkan seperti tempat duduk staf atau keluarga, ruang tamu, ruang makan, kamar tidur utama dan kedua, kamar mandi utama dan kedua.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA