Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Istri Ridwan Kamil Raih Gelar Doktor di Unpad, Apa Isi Penelitiannya?

Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, lulus program doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan cumlaude.

11 Oktober 2022 | 09.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, lulus program doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan yudisium cumlaude. Sidang promosi doktor Atalia dipimpin langsung Rektor Unpad Rina Indiastuti di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad pada Senin, 10 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kesempatan tersebut, Atalia mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal ‘Sekoper Cinta’ Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat”. Berdasarkan penelitiannya, Atalia menemukan bahwa rancangan dan implementasi komunikasi instruksional “Sekoper Cinta” berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atalia juga mengungkapkan bahwa perbedaan karakterisitik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.

“Dengan demikian program komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakeristik peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, tingkat usia, status perkawinan, dan latar belakang budaya di Jawa Barat,” kata Atalia dikutip dari laman resmi Unpad pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Penelitian "Sekoper Cinta" Sejak 2019

Penelitian tersebut dilakukan menggunakan metode kuantitaif dengan desain studi ekplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik “Sekoper Cinta” 2019 sebanyak 2.700 orang dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana. “Pengumpulan data dilakukan di akhir tahun 2020 lalu di lokasi P2WKSS di 27 desa dan kelurahan di 27 kota kabupaten di Jawa Barat,” ungkap Atalia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sekoper Cinta.

Pada kesempatan tersebut, Atalia mengatakan bahwa berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan berperan penting dalam memberdayakan perempuan. Hal inilah yang mendorongnya untuk lebih jauh meneliti upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan di Jawa Barat. “Berkaitan dengan hal tersebut, proses perpindahan pengetahuan dan keterampilan ini tentunya tidak terlepas dari proses komunikasi,” kata Atalia.

Lebih lanjut Atalia mengatakan bahwa proses pendidikan bisa berjalan melalui komunikasi, dan komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi instruksional. “Sekoper Cinta” merupakan program Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang hadir dengan harapan membawa perubahan perilaku perempuan sehingga berdaya, mandiri, dan berketahanan.

Atalia mengungkapkan, program yang dilaksanakan sejak 2019 ini merupakan sekolah nonformal perempuan pertama di Indonesia yang diselenggarakan di level pemerintah provinsi yang dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten di Jabar.

“Sebagai program baru, tentu pemerintah berharap kebermanfaatan program ini betul-betul bisa dirasakan dan bisa menjadi program yang berkelanjutan. Karenanya menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan progam komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ terhadap perubahan perilaku peserta didik di Jawa Barat,” kata Atalia.

Dalam sidang doktor tersebut, Dekan Fikom Unpad Dadang Rahmat Hidayat bertindak sebagai Sekretaris Sidang. Tim promotor terdiri dari Susanne Dida, Dadang Sugiana, dan Purwanti Hadisiwi. Sementara tim penelaah terdiri dari Engkus Kuswarno, Tine Silvana Rachmawati, dan Jenny Ratna Suminar. Sidang Doktor ini dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta sejumlah pimpinan daerah dan rektor perguruan tinggi.

Baca juga:Guru Besar UI Ingatkan Soal Earphone dan Gangguan Pendengaran, Bagikan Tips Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus