Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Jumlah Anak di Dunia yang Kehilangan Orang Tuanya Sebab Covid-19

Tiga dari empat orang tua yang meninggal dalam pandemi Covid-19 ini adalah para ayah. Anak usia 10-17 tahun yang paling kehilangan.

3 Maret 2022 | 06.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga berdoa di makam keluarganya yang meninggal akibat wabah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis, 12 Agustus 2021. Kematian akibat wabah Covid-19 secara nasional masih mencapai di angka 1000 perharinya. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, daerah dengan kasus kematian terbanyak nomor satu di Indonesia sekaligus di Jawa disumbang oleh Jawa Tengah. Sebanyak 386 kasus kematian ditemukan di daerah itu perhari ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari sebuah studi mortalitas memperkirakan 3,3 juta anak di dunia telah kehilangan orang tuanya karena Covid-19. Data berasal dari 21 negara--sayangnya tidak termasuk Indonesia--dari Maret 2020 sampai Oktober 2021. Jika digabung dengan mereka yang kehilangan kakek atau neneknya (usia 60-84 tahun) atau pengasuh, totalnya menjadi 5,2 juta anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, tim ilmuwan di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat yang memimpin studi analisis mengatakan angka itu adalah minimum. Jumlahnya bisa lebih besar lagi karena banyak negara disebut tak memiliki sistem pelaporan kematian Covid-19 yang mapan. WHO, misalnya, memperkirakan jumlah kematian sebab infeksi virus corona di Afrika sebenarnya 10 kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut hasil studi itu, tiga dari empat orang tua yang meninggal dalam pandemi ini adalah para ayah. Anak-anak berusia 10-17 tahun adalah yang paling besar kehilangan orang tuanya sepanjang periode pandemi dalam studi itu, dibandingkan kelompok anak usia 0-4 dan 5-9 tahun. Secara keseluruhan, jumlah anak yang kehilangan orang tuanya tersebut berlipat hampir dua kali lipat dalam enam bulan terakhir periode studi itu.

Seluruhnya dipaparkan dalam jurnal The Lancet Child & Adolescent Health yang terbit 24 Februari 2022. Sebanyak 21 negara asal data yang dianalisis adalah Argentina, Brasil, Kolombia, Peru, Meksiko, Amerika Serikat, Spanyol, Inggris dan Wales, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rusia, India, Filipina, Iran, Nigeria, Zimbabwe, Afrika Selatan, Malawi, Kenya.

Di Indonesia, per September 2021, dilaporkan sebanyak 25.430 anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka akibat Covid-19. Data ini dihimpun melalui pemetaan nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) bersama dengan UNICEF.

NEW SCIENTIST, THE LANCET

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus