ADALAH Dr. Pramod Karan Sethi, yang mati-matian memikirkan
kesulitan akan prostesis atau pengganti anggota tubuh, yang
cocok bagi jutaan petani penderita cacat buntung tanan atau
kaki. Melalui sebuah pusat rehablitasi Mahavir Viklian
Sahayata Samiti, Yayasan Mahavir untuk penderita cacat tubuh,
para penderita dapat dilayani dengan kaki buatan yang cocok bagi
kondisi dan cara hidup orang India. Tanpa bayaran.
Kaki buatan itu, yang kini tersohor dengan nama "Kaki Jaipur",
dikembangkan Dr. Sethi, yang memimpin bagian ortopedika dari RS
Sawai Man Singh di Jaipur - di ibukota negara bag,ian Rajasthan.
Bagi kebanyakan orang India, Kaki Jaipur ini lebih bermanfaat
dari kaki buatan berdasarkan rancangan Barat, yang selama ini
disediakan bagian ortopedika itu.
Sejak tahun 1950-an, Dr. Sethi sudah terkesan bahwa disain kaki
dan tangan palsu dari Barat kurang disukai. Bahkan ada
penderita yang lebih suka memakai tongkat penyangga biasa saja.
Padahal mutu kaki buatan yang ada cukup baik. Akhirnya Sethi
menyadari persoalannya: Telapak kaki tersebut terbuat dari bahan
yang halus dan ringkih yang harus dilinduni sepatu. Selain
harga kaki buatan itu menjadi mahal, karena sepatu itu, juga
banyak penderita tak biasa pakai sepatu. Maklum, kebanvakan
mereka itu petani sederhana, yang sehari-hari berada di ladang
atau di jalan desa yang serba tidak rata atau becek. Sedang kaki
palsu tampaknya dirancang untuk medan yang rata dan mulus. Lagl
pula tidak bisa dipakai ongkok atau duduk sila seperti lazimnya
kaki asli orang India di desa.
Untuk mengatasi semua persoalan itu, "kami rancang Kaki Jaipur
dengan telapak kaki yang mirip kaki alamiah," cerita Dr. Sethi.
Terbuat dari karet vulkanisasi, kuat, ulet dan tahan air, Kaki
Jaipur tidak perlu perlindungan sepatu - meski bisa saja
dipakaikan. Kaki itu juga punya konstruksi unik, hingga
pemakainya bisa ongkok, duduk sila atau jalan di medan yang
kasar dan tidak rata. Bahkan memanjat pohon pun bisa!
Jitendra Tuli dalam majalah World Health menceritakan bahwa
Chandra Singh, pemuda cacat kaki yang memakai Kaki Jaipur,
bertanding memanjat pohon dengan sekelompok temannya yang
normal. Chandra melompat ke tanah dan dengan senyum lebar
berkata: "Saya yakin bisa menandingi siapa saja!"
Kelahiran Kaki Jaipur tidak gampang dan tidak mendapat dukungan
para ahri proste. sis "resmi". Mereka bersikap skeptis dan tidak
yakin bahwa rancangan Barat bisa diperbaiki. Untung Dr. Sethi
mendapat bantuan sukarela dari seorang guru pengrajin, Masterji
(guru) Ram Chander, ahli mengecor patung logam. Keahlian itu
digunakannya untuk membuat cetakan yang diperlukan Dr. Sethi.
Semula Dr. Sethi menghubungi perusahaan besar seperti Dunlop dan
Bata. Tapi mereka tidak berminat membantu. Dr. Sethi kemudian
berpaling kepada bengkel kecil yang memvulkanisasi ban mobil.
Tapi hasil cetakan pertama ternyata terlalu berat dan kaku.
Percobaan kemudian dilakukan dengan membungkus inti kaki disain
Barat dengan karet vulkanisasi. Hasilnya jauh lebih ringan,
meski kelenturannya tetap terbatas.
Bertahun-tahun berlalu, setelah percobaan dilakukan berulang
kali, akhirnya Dr. Sethi menemukan disain yang memenuhi syarat.
Uji coba kemudian dilakukan berbagai lembaga ilmiah dan teknik
di India. Hasilnya baik: penderita cacat senang memakai kaki
buatan Dr. Sethi itu.
Tapi, usaha Dr. Sethi itu rupanya memancing rasa dengki pihak
lain, terutama dari rekan sejawatnya sendiri. Ia dituduh
"berpraktek dukun" karena mengunakan tenaga kerja para
pengrajin yang bukan ahli "resmi". Akhirnya bagian ortopedika
SMS itu terpecah dua.
Pusat "baru", dikerjakan para ahli "resmi", tetap melayani para
pemakai asal kota dengan disain Barat. Sementara pusat "lama",
yang melayani pemakai dari kalangan rakyat jelata, dilakukan
kelompok pengrajin yang dilatih Masterji Hasil pusat ini
gemilang: Dengan hanya separuh investasi, mencapai tingkat
produksi dua kali lipat kelompok ahli "resmi".
Setiap saat di Dusat rehabilitasi Mahavir bisa di jumpai sekitar
100 orang yang menunggu giliran pemasangan kaki buatan. Tahun
1980, misalnya, pusat Dr. Sethi itu bisa melayani 2.000 orang
dan bahkan tahun berikutnya 2.500. Ini melebihi produksi pusat
rehabilitasi mana pun di India, termasuk pusat milik angkatan
darat di Poona, yang terbesar di Asia!
Dua kali sudah Dr. Sethi menerima penghargaan internasional atas
disain Kaki Jaipur. Di antaranya Hadiah Magsaysay tahun 1980.
Bunda Theresa dari Calcutta, pemenang Hadiah Nobel untuk
Perdamaian tahun 1979, ada mengirim surat kepada pusat Dr.
Sethi: "Semoga kerja anda yang indah, membenkan harapan baru
kepada yang cacat, selalu diberkahi Tuhan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini