Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta sudah hampir satu bulan belakangan ini tidak lagi mempublikasikan ketersediaan ranjang perawatan Covid-19 di 27 rumah sakit rujukan dengan alasan masih pembenahan sistem.
Baca:
Jumlah Rumah Sakit di Yogya Operasikan GeNose UGM Bertambah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data terakhir yang diperbarui oleh Gugus Tugas Covid-19 Yogyakarta soal ketersediaan ranjang penanganan Covid-19 adalah per Sabtu, 16 Januari 2021, yang saat itu menyebutkan jumlah tempat tidur kritikal dari ketersediaan 76 tersisa 14 ranjang dan tempat tidur nonkritikal dari ketersediaan 677 ranjang tersisa 61 ranjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, usai dua pekan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode I dan II rampung, Pemerintah Yogyakarta menyatakan jika ranjang penanganan Covid-19 itu semakin longgar atau banyak tersedia.
“Angka terakhir hingga Selasa sore ketersediaan ranjang dari total 58 unit tempat tidur kritikal itu kini terisi 70,7 persen,” ujar Sekretaris Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji, Rabu, 10 Februari 2021.
Untuk ranjang nonkritikal dari ketersediaan 503 unit saat ini terisi 62,7 persen, sehingga baik tempat tidur kritikal maupun nonkritikal jika digabung dan dirata-rata dari total 561 ranjang keterisiannya mencapai 63,46 persen.
“Ketersediaan ranjang untuk penanganan Covid-19 di Yogyakarta itu sudah cukup bagus, karena dulu sempat mencapai angka 82 persen,” ujarnya.
Aji menilai PPKM periode I dan II sangat mempengaruhi ketersediaan ranjang itu karena selama periode pembatasan itu, laju tambahan kasus baru bisa ditekan rata-rata 200 kasus per hari dan angka kesembuhan bisa meningkat. Akhirnya banyak ranjang tersisa.
“Memang sangat mungkin ada indikator lain yang mempengaruhi, namun masa PPKM ini menurut kami cukup baik menekan laju kasus baru,” ujarnya.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan sebelumnya menjelaskan bahwa hingga akhir Desember 2020 lalu bagi pasien nonkritikal telah disediakan sebanyak 56 ranjang. Kemudian ranjang itu telah ditambah menjadi 120 unit.
Jumlah itu akan terus ditambahkan sampai target dari Kementerian Kesehatan tercapai, yakni 40 persen dari tempat tidur rumah sakit. “Jadi kalau hitungan 40 persen, di angka 300 ranjang kami akan siapkan,” katanya.
PRIBADI WICAKSONO