Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sedang mengembangkan plastik yang terbuat dari tandan kosong kelapa sawit untuk menggantikan plastik konvensional.
Aturan Larangan Kantong Plastik Kota Bogor Digugat Industri Plastik
Peneliti Kimia Polimer LIPI M. Ghozali mengatakan bahwa plastik kelapa sawit yang dikembangkan pihaknya dapat terurai secara alami dengan jangka waktu paling lama tiga bulan.
"Kalau di tanah maksimal terurai tiga bulan, sampah plastik konvensional butuh waktu sampai ratusan tahun untuk benar-benar terurai," katanya saat ditemui di Puspiptek, Serpong, Tangerang, Selasa 30 April 2019.
Menurut Ghozali, bioplastik berbasis limbah kelapa sawit ini dianggap sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengganti plastik konvensional karena memiliki sifat tahan terhadap air dan kelembaban.
"Sampah plastik konvensional juga kerap ditemukan di perairan, bahkan banyak hewan laut yang mati karena menelan sampah-sampah plastik," ungkapnya.
Ghozali juga mengatakan bahwa pihaknya mengembangkan plastik yang aman jika dimakan oleh hewan karena plastik akan terurai, lamanya tergantung jumlah mikroba di tubuh hewan.
"Untuk bahan baku berupa tandan kosong kelapa sawit ini mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Bioplastik berbasis selulosa asetat ini tentunya dapat menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan plastik konvensional yang selama ini kita hadapi," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini