Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, menciptakan celana apung untuk mitigasi kondisi darurat banjir. Wujudnya seperti celana pada umumnya yang bisa digunakan sehari-hari.
"Produk celana apung ini memiliki kelebihan tersendiri, yakni bersifat tahan air dan tahan angin," kata Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan itu, Andian Hidayat, Kamis 19 Agustus 2021.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi ini menjelaskan, dalam pengunaannya, celana itu bisa dikembangkan dalam keadaan darurat lewat katup udara yang ada padanya. Katup udara itu untuk memudahkan penggelembungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan desain 'double layer', "Celana menjadi fleksibel dalam pemakaiannya," kata dia sambil menambahkan, celana juga dibuatkan memiliki corak batik khas Nusantara.
Langkah pertama agar celana apung dapat bekerja adalah dengan membuka katup udara yang terdapat di samping badan celana. Selanjutnya adalah meniup beberapa kali hingga gelembung pelampung benar-benar menggelembung secara optimal mengisi seluruh ruang kosong di dalam celana.
"Ketiga, setelah gelembung pelampung terisi udara, segera tutup katup udara dengan rapat. Terakhir, celana apung dapat digunakan untuk mengapung di atas air," katanya.
Andian menerangkan, inovasi celana apung dikembangkannya bersama Ajeng Pangesti dan Toni Pranada dari Program Studi Pendidikan Geografi, serta Ava Ananda Gitaloka dan Rahma Surya Kusuma Putri dari Prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Mereka menetapkan target Agustus sudah bisa dirilis produk celana apung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dan semoga karya PKM-K ini bisa menyumbang medali emas di pagelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional mendatang," katanya.
Kepala Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNS, Yasin Yusup, menyambut baik ide inovasi mahasiswanya tersebut. Menurut dia, celana apung menjadi ide yang cemerlang terkait mitigasi bencana banjir di Indonesia karena merupakan bencana yang paling sering terjadi.
Dia menambahkan, "Adanya inovasi celana apung bukan hanya berpotensi untuk mengurangi risiko banjir tetapi juga menjadi peluang untuk variasi baru pariwisata air."