Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sarkofagus mumi Raja Tutankhamun dikeluarkan dari makamnya untuk pertama kali, sejak ditemukan 100 tahun yang lalu. Butuh waktu lama untuk mengeluarkan jasad Tut ini, dikarenakan banyak orang yang percaya jika makam tersebut sangatlah terkutuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penemuan peti mati itu menyebabkan kegemparan di komunitas arkeologi karena kutukan kuno yang mengkhawatirkan. Sementara tim restorasi tidak menemukan banshee atau setan di dalamnya. Mereka justru menemukan tiga mumi yang telah tenggelam dalam air selokan yang tengik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak yang percaya jasad Tut dikutuk karena pembukaan makamnya diikuti oleh serangkaian kematian orang yang terlibat dengan penemuan itu. Para arkeolog, dan bahkan anggota keluarga mereka, meninggal karena penyakit mengerikan atau dalam kecelakaan aneh, dan beberapa mengatakan kematian itu bukan kebetulan.
Ini menjadi satu-satunya sarkofagus yang tersisa di makam Tut setelah dua peti mati Tutankhamun lain telah dipindahkan ke Grand Egyptian Museum (GEM) pada tahun 1922.
Arkeolog Inggris, Haward Carter menemukan makam raja dinasti ke-18 Mesir itu di Lembah Para Raja di Luxor pada tahun 1922. Makam itu tidak pernah tersentuh dan mencakup sekitar 5.000 artefak.
"Peti mati itu telah mengalami banyak kerusakan, termasuk retakan pada semua lapisan emas," kata pakar dari GEM, Eissa Zidan.
Proses pemulihan sarkofagus, yang terbuat dari kayu dan ditutupi dengan emas itu akan memakan waktu sekitar delapan bulan. Pada bulan Januari, restorasi akan rampung dalam satu dekade pemulihan makam Tutankhamun.
Tutankhamun merupakan seorang firaun dari dinasti Mesir ke-18 yang pernah memerintah Mesir dari tahun 1332 hingga 1323 SM. Kematiannya pada usia 19 tahun menjadi misteri bagi para ahli selama beberapa dekade. Beberapa percaya, dia meninggal karena patah kaki atau kecelakaan lain, sementara yang lain curiga kalau dia dibunuh.
Untuk menandai seratus tahun penemuan makam itu oleh ahli arkeolog Mesir asal Inggris, Howard Carter, Mesir juga akan mengadakan tur dunia koleksi 150 artefak milik Raja Tut. Termasuk 60 karya yang belum pernah dipamerkan di luar Mesir.
Pameran mumi firaun itu dimulai di Paris pada bulan Maret dan akan pindah ke lokasi di seluruh dunia termasuk London, California dan Sydney hingga tahun 2021.
REUTERS | THE SUN | CBS | CAECILIA EERSTA