BEBERAPA tahun lalu, sudah disadari bahwa bioteknologi mempunyai potensi besar dimasa depan. Yang dipertanyakan hanyalah: bilakah bioteknologi bisa diperhitungkan sebagai bagian "bisnis" dan usaha industri? Banyak yang meragukan bahwa hal itu dapat terjadi sebelum akhir tahun 1980-an. Kini, orang mulai percaya bahwa bioteknologi segera akan masuk pasar. Apalagi dengan munculnya apa yang disebut rekombinasi DNA dan teknologi hibridoma. Dalam skenario baru ini, sel-sel yang diperoleh melalui teknik genetika dapat meningkatkan produksi enzim industri, vaksin sintetis, proses pembuangan limbah yang lebih menarik, bahkan mungkin pula menghasilkan jenis energi baru yang lebih murah. Salah satu tantangan yang menarik ialah bagaimana meningkatkan produksi itu dari skala laboratorium ke skala industri. Dengan perkataan lain, bagaimana memproduksikan enzim yang te1ah dapat dibuat sebanyak beberapa mililiter menjadi berton-ton. Dan masalahnya bukan hanya terbatas pada pembuatan alat pembiak yang lebih besar. Masalah ini bisa dibagi ke dalam dua kelompok. Pertama, bagaimana mengoptimumkan kondisi tumbuh jasad renik (mikroorganisme) itu. Kedua, bagaimana mengoptimumkan peralatan dan tekmik produksi. Yang dapat dikatakan telah diproduksikan secara komersial hingga kini barulah insulin manusia Lilly. Produksi lain mssih dalam perkembangan, atau menunggu pengujian dan izin. Misalnya dari Jawatan Obat-obatan Amerika bagi produk yang dikembangkan dan akan di jual di AS. Produk tadi bisa dibagi ke dalam empat kelompok: asam amino, vitamin, enzim, dan hormon. Pada 1982,, angka penjualan produk ini mencapai US$ 20 juta. Tetapi, menurut sebuah perkiraan, angka itu bisa mencapai US 150 juta hinxga US 3 milyar pada 1987. Ini membuktikan terbukanya kemungkinan pemasaran yang luas, terutama jika produk seperti antikanker dan antivirus telah dapat dikembangkan dan "lolos sensor". Insulin manusia merupakan hormon pertama yang dibuat melalui proses teknik genetika. Dan produk itu diperkirakan bakal "lolos sensor". Perusahaan Genentech juga membuat hormon yang akan mempengaruhi pertumbuham. Penjualan produk mereka diperkirakan mencapai US 100 juta menjelang akhir 1980-an. Kini, sejumlah perusahaan sedang giat-giatnya mengembangkan interferon. Lilly, Genentech, Biogen, Schering-Plough, dan Searle termasuk yang menonjol di antara berbagai perusahaan itu. Menurut sebuah perkiraan, perusahaan-perusahaan ini sedang menyongsong panen raya dalam rangka penjualan produk. Kesimpulan ini didasarkan pada perhitungan bahwa imterferon antivirus dapat merupakan dasar industri dengan omset milyaran dolar. M.T. Zen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini