Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Menengok Inovasi Pemasangan Ring Jantung Mahasiswa Unair yang Sabet Emas di Pimnas 35

Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih medali emas kategori presentasi pada gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022

6 Desember 2022 | 14.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih medali emas kategori presentasi pada gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-35 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tim yang beranggotakan Cakra, India Maretta Hulu, Nisrin Novel, dan Daria Aulia Izdihar Bintang itu mengusung inovasi berupa stent yang bersifat Bioreseorbable (mudah terserap) dari Polylactic Acid/Polycaprolactone (PLA/PLC). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cakra dan timnya tidak menyangka bahwa mereka akan mendapatkan medali emas. Semula, Cakra merasa presentasinya kurang maksimal dari latihan yang sudah dilakukan. Tapi, dengan adanya kerja sama tim yang solid, mereka dapat menghadapi sesi presentasi dengan lancar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jujur saja kami tidak menyangka akan mendapatkan emas. Waktu presentasi kami merasa kurang maksimal saat presentasi tapi alhamdulillah saat tanya jawab kami sangat lancar berkat kerja sama tim ini," ujarnya dilansir dari laman resmi Unair pada Selasa, 6 Desember 2022.

Cakra menuturkan bahwa inovasi itu diusung dari ia yang mendapati salah satu keluarganya yang menjalani operasi pemasangan ring jantung (stent). “Dari sana saya mulai tertarik untuk mendalami stent karena kebetulan saya juga dari Teknik Biomedik yang juga pernah mempelajari itu,” ungkapnya.

Cakra mengungkapkan dengan penggunaan bahan berupa PLA/PLC memungkinkan stent yang terpasang ini nantinya bisa secara otomatis terdegradasi dalam tubuh. “Sehingga ketika pembuluh darah sudah normal, stent tidak mengganggu aliran darah,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, stent ciptaan mereka juga dilapisi Kitosan Sulfat yang berfungsi sebagai anti trombus sehingga meminimalisir adanya pembekuan darah. “Jadi stent kami ini terdiri dari dua lapisan yakni PLA dan PLC yang kemudian dilapisi oleh Kitosan Sulfat yang semuanya dicetak menggunakan 3D Printing,” tandasnya.

Sebagai ketua tim, Cakra berharap gagasan yang mereka usung itu bisa dikembangkan bisa dikembangkan ke tahap selanjutnya. Karena penelitian yang saat ini mereka lakukan masih dalam tahap in vitro. Dikarenakan masih banyak kekurangan dari penelitiannya misalnya dari ketebatasan alat, hingga pengujian yang belum bisa dilakukan.

“Kami merasa penelitian ini potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini baru tahap in vitro, jadi saya berharap bisa dilanjutkan ke tahap in vivo dan clinical trial,” tuturnya. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus