Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengapa Vaksin Covid-19 Disuntikkan di Lengan Atas?

Vaksin disuntikkan ke otot di bagian lengan atas karena otot memiliki suplai darah yang sangat baik untuk membantu menyebarkan vaksin.

15 Februari 2022 | 15.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan Vaksin COVID-19 ke seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Andhika, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Januari 2021. Tahap pertama vaksinasi Covid-19 akan menyasar sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan dan vaksinasi tersebut juga akan mengurangi gugurnya dokter dan tenaga kesehatan yang angkanya sudah tinggi. vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh dari infeksi virus Corona atau SARS-CoV-2. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda pernah mengikuti program vaksinasi dari pemerintah, kebanyakan pasti disuntikkan di lengan atas. Mengapa vaksin disuntikkan area tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman ABC, vaksin Covid-19 dan kebanyakan vaksin lainnya disuntikkan ke deltoid, otot lengan atas yang tebal dan berdaging. Ada beberapa alasan mengapa vaksin disuntikkan ke otot atau yang disebut injeksi intramuskular. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tidak seperti lapisan lemak di bawah kulit kita, otot memiliki suplai darah yang sangat baik untuk membantu menyebarkan vaksin,” kata peneliti imunologi di Walter and Eliza Hall Institute, Joanna Groom, dalam laman ABC, Jumat, 8 Januari 2021.

Otot mengandung dan merekrut sel-sel kekebalan yang disebut ‘sel dendritik’ yang mengambil antigen dengan cepat dan menempelkannya di permukaannya seperti bendera. Lalu, sel dendritik bermigrasi ke kelenjar getah bening, tempat bertemunya sistem kekebalan.

Di sana, ia bertemu sel T dan Sel B, sel darah putih yang mempertahankan tubuh dari patogen tertentu. Sel dendritik akan menunjukkan benderanya ke sel T dan B sampai menemukan sel yang mengenali antigen. Lalu, mereka membuat sinyal untuk berkembang biak dan dalam kasus sel B, mulai membuat antibodi.

“Dalam kasus vaksin Covid-19, amplifikasi itu berarti mereka dapat memblokir protein lonjakan SARS-CoV-2 sehingga virus tidak bisa lagi masuk ke dalam sel. Tapi, mereka juga mulai membentuk kumpulan memori berumur panjang, itu yang benar-benar kita inginkan dari hasil vaksin” kata Groom.

Dilansir dari laman The Conversation, Jumat, 21 Mei 2021, salah satu faktor yang menentukan lokasi pemberian vaksin adalah ukuran otot. Orang dewasa dan anak-anak berusia di atas tiga tahun cenderung menerima vaksin di lengan atas mereka di deltoid. Sedangkan anak yang lebih kecil menerima vaksin di bagian tengah paha karena otot lengan mereka lebih kecil dan kurang berkembang.

Pertimbangan lain adalah kenyamanan pasien. Meski sebenarnya Anda bisa divaksin di paha, kebanyakan orang tidak akan menyukai melepaskan celana saat vaksinasi massal. Menggulung lengan baju dipandang sebagai cara yang lebih mudah, lebih disukai, serta bisa mempersingkat waktu dan antrian. 

AMELIA RAHIMA SARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus