Mengenal Kucing Busok, Kucing Asli Indonesia Asal Madura

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki kucing endemik yang hanya ada di Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur. Jenis kucing ini disebut dengan kucing busok. Kucing ini juga dikenal dengan kucing Raas atau kucing Madura. Memiliki postur tubuh yang gagah dan lebih besar dari kucing kampung menjadikan kucing ini memiliki daya tarik tersendiri.

Dilansir dari indonesia.go.id, pada tahun 1990-an, para tamu istimewa yang berkunjung ke Pulau Madura diberi kucing busok sebagai bentuk tanda mata. Namun, seiring berjalannya waktu, kucing jenis ini menjadi langka. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep membuat kebijakan untuk melarang pemberian kucing busok sebagai souvenir bagi para tamu yang datang.

Masyarakat setempat juga mendukung pelestarian hewan asli Indonesia ini. Masyarakat melarang para pendatang untuk membawa kucing busok keluar pulau. Namun, jika hal itu terpaksa terjadi, maka kucing tersebut harus dikebiri (disteril). Hal ini karena keinginan masyarakat untuk terus menjaga kemurnian ras kucing busok. 

Upaya pelestarian ras kucing busok juga dibantu oleh mitos-mitos yang berkembang. Terdapat mitos yang beredar bahwa kucing ini memiliki kekuatan mistis. Kucing busok dipercaya mengundang rezeki dan nasib baik untuk manusia yang memeliharanya. Selain itu, kucing busok dapat membawa kesialan jika dibawa keluar dari Pulau Raas.  

Kucing busok hanya memiliki dua warna bulu, yaitu cokelat kehitaman (kecubung) dan abu kebiruan. Hal ini diduga karena perkawinan antar keluarga kucing busok sangat tinggi. Kucing jenis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dagu sedikit lancip 
2. Bagian atas wajah berbentuk persegi 
3. Hidung sedikit melekuk ke dalam seperti singa
4. Berbulu halus dan mengkilat, serta lebih tebal dibandingkan kucing kampung
5. Memiliki postur yang lebih besar dari kucing kampung
6. Memiliki postur yang mirip dengan leopard dan kucing hutan

Kucing busok belum masuk ke dalam list ras kucing asli asal Indonesia yang diakui dunia internasional. Demi mendapatkan pengakuan ini seperti anjing kintamani, terdapat dua proses yang harus diikuti. Pertama, negara harus mampu membuktikan kemurnian gen kucing busok hingga tiga generasi. Kedua, melakukan pengenalan kucing busok ke World Cat Congress.