Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Menuju Perang Tombol

Pertempuran di darat, laut, udara tampaknya tak perlu melibatkan manusia langsung di medan perang. Pengemudi di tank, pesawat terbang/kapal perang cukup mengutak-atik tombol dipinggir layar radar.(ilt)

3 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RRC, yang sedang memodernisasi diri secara radikal, menggelisahkan tetangganya, Uni Soviet. Apalagi dengan berhamburnya pernyataan "anti hegemoni" (baca: anti Uni Soviet) dari para pemimpin Beijing. Kremlin tidak tinggal berpangku tangan saja, menunggu serangan dari balik Tembok Besar, kata para ahli strategi AS, yang turut mengamati gejala itu. Malah sementara ahli yakin, begitu dikemukakan Michael Ledeen dari Penthouse edisi Pebruari, orang Rusia sedang mengembangkan senjata biologi untuk mengurangi bahaya Cina. Soalnya, di abad ke-21 mungkin akan ada lebih dari 1 milyar orang Cina di sepanjang tapal batas yang ribuan mil itu. Senjata biologis apa lagi? Bolll kuman seperti yang sudah dikenal sekarang ini, di abad ke-21 tak akan begitu efektif lagi. Kalau dijatuhkan bom wabah penyakit yang belum ada zat penangkalnya, seluruh umat manusia bisa terancam. Sebaliknya, kalau wabah itu mudah dikendalikan karena zat penangkalnya sudah diketahui, bom kuman itu tak menakutkan lagi. Bom Mini Masih dalam abad ke-20 ini para ahli diduga sudah akan mampu menciptakan penyakit yang sifatnya sudah ditentukan lebih dahulu di laboratorium. Genetic engineering, begitu nama kerennya. Kurang lebih seperti bayi tabung yang kelaminnya, warna rambutnya, dan sifatnya sudah 'dicetak' berdasarkan permintaan tertentu. Berdasarkan prinsip yang sama Rusia diduga akan mampu menciptakan peluru 'virus-kendalii yang kecepatan pembiakan dan perambatan geografisnya sudah ditentukan terlebih dahulu. Kedengarannya fantastis sekali. Namun ramalan tentang kemajuan teknologi persenjaaan di tahun 2000 dan sesudahnya memang menakjubkan (sadisnya). Bom atom, misalnya, sudah akan dapat diperoleh dalaun ukuran mini-bisa dilemparkan dengan tangan. Tapi kalau mau lebih jauh, ia dapat ditembakkan dengan bazooka yang bertumpu di bahu. Aneka bom di tahun 2000 itu dapat dipesan sesuai dengan efek apa yang harus dihasilkannya radiasi saja, panas saja, atau ledakan saja. Tidak campur aduk seperti bom nuklir yang menghasilkan ketiganya (radiasi, panas, dan ledakan), atau bom TNT yang hanya membuat ledakan. Pertempuran di darat, laut dan udara tampaknya tak perlu lagi melibatkan manusia langsung di gelanggang. Persis seperti pada permainan balap mobil atau perang-perangan di taman hiburan, si pengemudi tank, pesawat terbang atau kapal perang cukup mengutak-atik tombol di pinggir layar radarnya. Tapi hebatnya lagi, peluru kendali di tahun 2000 akan dapat mengelakkan serangan musuh. Super Cruise Missile itu, begitu Michael Ledeen menamakannya, mempunyai komputer yang bak benak manusia mampu mengambil keputusannya sendiri! Prinsip peluru, granat, dan bom yang konvensional sekarang ini, tahun 2000 juga akan ditinggalkan. Enerji yang ditembakkan dalam bentuk peluru konvensional masih dilahirkan oleh massa dalam wadah yang diledakkan. Tahun 2000, segala wadah dan massa bahan peledak itu tak diperlukan lagi. Sebab apa yang ditembakkan adalah enerji itu sendiri. Terutama dalam bentuk sinar laser. Serdadu infantri di abad ke-21 misalnya, akan dilengkapi dengan pistoi sinar laser yang menembakkan denyutan singkat enerji tenaga tinggi secepat cahaya, tanpa suara. Jadi, tak perlu lagi alat peredam bunyi (silencer) seperti pada pistol masa kini. Sinar laser juga dapat digunakan sebagai senjata defensif. Karena pengangkutan sarana militer di abad ke-21 sebagian besar masih akan dilakukan lewat laut, maka negara-negara maju akan menjaga perairannya dengan "jala laser". Jala laser ini merupakan 'tenunan sinar laser' yang ditembakkan oleh helikopter dan kapal layang (hoovercraft) penjaga laut. Kapal selam musuh, yang terjala dengan jaringan enerji ini, otomatis akan dihancurkan. Ini dimaksudkan untuk melumpuhkan armada kapal selam nuklir tak berawak, yang akan dilengkapi pula dengan peluru kendali dari-permukaan-ke-permukaan. Tank Raksasa Apakah ini semua hanya fantasi sang pengarang? Mungkin saja. Tapi tandatanda ke arah situ sudah mulai tampak. Majalah bulanan ilmiah-populer Omni di New York dalam edisi Januari melaporkan pembuatan supertank Amerika yang terbaru: XM-1. Tank raksasa yang beratnya 59 ton ini berawak 4 orang, dilengkapi dengan tombak pembidik bersinar laser, komputer balistik, dan meriam berkaliber 105 mm. Dia mampu menembak sasaran dari jarak 1 km, dapat melaju secepat 50 km/jam di daerah berbukit-bukit, dan dapat menghilang di balik tabir asap kelabu yang dapat dibangkitkannya sendiri. Dinding perisainya yang ciptaan Inggeris sangat dirahasiakan komposisinya. Ruang kemudi dan ruang penembak supertank itu dapat bereaksi terhadap api dalam waktu 3 mili detik dan mematikan api itu dalam 0,2 detik. Pabrik mobil Chrysler telah menerima kontrak pembuatan 3325 super tank XM-1 senilai $ 4,7 milyar dari Pentagon. Tentu saja, Rusia akan tertantang membuat super tank yang lebih mutakhir lagi. Perlombaan seperti itulah yang menjadi inti persoalan dalam perundingan Amerika-Soviet yang masih berlarut guna mencapai perjanjian SALT II. Baru-baru ini Moskow mendadak menundanya sebagai akibat Washington membuka hubungan diplomatik dengan Beijing. Tapi kini Leonid Brezhnev sudah ingin membicarakannya lagi dengan Jimmy Carter -- direncanakan Pebruari ini -- segera sesudah selesai kunjungan Wakil PM RRC Deng Xiao-ping ke Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus