RRC, yang sedang memodernisasi diri secara radikal,
menggelisahkan tetangganya, Uni Soviet. Apalagi dengan
berhamburnya pernyataan "anti hegemoni" (baca: anti Uni Soviet)
dari para pemimpin Beijing.
Kremlin tidak tinggal berpangku tangan saja, menunggu serangan
dari balik Tembok Besar, kata para ahli strategi AS, yang turut
mengamati gejala itu. Malah sementara ahli yakin, begitu
dikemukakan Michael Ledeen dari Penthouse edisi Pebruari, orang
Rusia sedang mengembangkan senjata biologi untuk mengurangi
bahaya Cina. Soalnya, di abad ke-21 mungkin akan ada lebih dari
1 milyar orang Cina di sepanjang tapal batas yang ribuan mil
itu.
Senjata biologis apa lagi? Bolll kuman seperti yang sudah
dikenal sekarang ini, di abad ke-21 tak akan begitu efektif
lagi. Kalau dijatuhkan bom wabah penyakit yang belum ada zat
penangkalnya, seluruh umat manusia bisa terancam. Sebaliknya,
kalau wabah itu mudah dikendalikan karena zat penangkalnya sudah
diketahui, bom kuman itu tak menakutkan lagi.
Bom Mini
Masih dalam abad ke-20 ini para ahli diduga sudah akan mampu
menciptakan penyakit yang sifatnya sudah ditentukan lebih dahulu
di laboratorium. Genetic engineering, begitu nama kerennya.
Kurang lebih seperti bayi tabung yang kelaminnya, warna
rambutnya, dan sifatnya sudah 'dicetak' berdasarkan permintaan
tertentu. Berdasarkan prinsip yang sama Rusia diduga akan mampu
menciptakan peluru 'virus-kendalii yang kecepatan pembiakan dan
perambatan geografisnya sudah ditentukan terlebih dahulu.
Kedengarannya fantastis sekali. Namun ramalan tentang kemajuan
teknologi persenjaaan di tahun 2000 dan sesudahnya memang
menakjubkan (sadisnya). Bom atom, misalnya, sudah akan dapat
diperoleh dalaun ukuran mini-bisa dilemparkan dengan tangan.
Tapi kalau mau lebih jauh, ia dapat ditembakkan dengan bazooka
yang bertumpu di bahu.
Aneka bom di tahun 2000 itu dapat dipesan sesuai dengan efek apa
yang harus dihasilkannya radiasi saja, panas saja, atau ledakan
saja. Tidak campur aduk seperti bom nuklir yang menghasilkan
ketiganya (radiasi, panas, dan ledakan), atau bom TNT yang hanya
membuat ledakan.
Pertempuran di darat, laut dan udara tampaknya tak perlu lagi
melibatkan manusia langsung di gelanggang. Persis seperti pada
permainan balap mobil atau perang-perangan di taman hiburan, si
pengemudi tank, pesawat terbang atau kapal perang cukup
mengutak-atik tombol di pinggir layar radarnya. Tapi hebatnya
lagi, peluru kendali di tahun 2000 akan dapat mengelakkan
serangan musuh. Super Cruise Missile itu, begitu Michael Ledeen
menamakannya, mempunyai komputer yang bak benak manusia mampu
mengambil keputusannya sendiri!
Prinsip peluru, granat, dan bom yang konvensional sekarang ini,
tahun 2000 juga akan ditinggalkan. Enerji yang ditembakkan dalam
bentuk peluru konvensional masih dilahirkan oleh massa dalam
wadah yang diledakkan. Tahun 2000, segala wadah dan massa bahan
peledak itu tak diperlukan lagi. Sebab apa yang ditembakkan
adalah enerji itu sendiri. Terutama dalam bentuk sinar laser.
Serdadu infantri di abad ke-21 misalnya, akan dilengkapi dengan
pistoi sinar laser yang menembakkan denyutan singkat enerji
tenaga tinggi secepat cahaya, tanpa suara. Jadi, tak perlu lagi
alat peredam bunyi (silencer) seperti pada pistol masa kini.
Sinar laser juga dapat digunakan sebagai senjata defensif.
Karena pengangkutan sarana militer di abad ke-21 sebagian besar
masih akan dilakukan lewat laut, maka negara-negara maju akan
menjaga perairannya dengan "jala laser". Jala laser ini
merupakan 'tenunan sinar laser' yang ditembakkan oleh helikopter
dan kapal layang (hoovercraft) penjaga laut. Kapal selam musuh,
yang terjala dengan jaringan enerji ini, otomatis akan
dihancurkan. Ini dimaksudkan untuk melumpuhkan armada kapal
selam nuklir tak berawak, yang akan dilengkapi pula dengan
peluru kendali dari-permukaan-ke-permukaan.
Tank Raksasa
Apakah ini semua hanya fantasi sang pengarang? Mungkin saja.
Tapi tandatanda ke arah situ sudah mulai tampak. Majalah bulanan
ilmiah-populer Omni di New York dalam edisi Januari melaporkan
pembuatan supertank Amerika yang terbaru: XM-1. Tank raksasa
yang beratnya 59 ton ini berawak 4 orang, dilengkapi dengan
tombak pembidik bersinar laser, komputer balistik, dan meriam
berkaliber 105 mm. Dia mampu menembak sasaran dari jarak 1 km,
dapat melaju secepat 50 km/jam di daerah berbukit-bukit, dan
dapat menghilang di balik tabir asap kelabu yang dapat
dibangkitkannya sendiri.
Dinding perisainya yang ciptaan Inggeris sangat dirahasiakan
komposisinya. Ruang kemudi dan ruang penembak supertank itu
dapat bereaksi terhadap api dalam waktu 3 mili detik dan
mematikan api itu dalam 0,2 detik.
Pabrik mobil Chrysler telah menerima kontrak pembuatan 3325
super tank XM-1 senilai $ 4,7 milyar dari Pentagon. Tentu saja,
Rusia akan tertantang membuat super tank yang lebih mutakhir
lagi. Perlombaan seperti itulah yang menjadi inti persoalan
dalam perundingan Amerika-Soviet yang masih berlarut guna
mencapai perjanjian SALT II.
Baru-baru ini Moskow mendadak menundanya sebagai akibat
Washington membuka hubungan diplomatik dengan Beijing. Tapi kini
Leonid Brezhnev sudah ingin membicarakannya lagi dengan Jimmy
Carter -- direncanakan Pebruari ini -- segera sesudah selesai
kunjungan Wakil PM RRC Deng Xiao-ping ke Amerika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini