Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mumi Unik Ditemukan di Gua Yakuhimo, Papua

Seorang warga Distrik Angguruk, Kabupaten Yahukimo, menemukan mumi yang dikenal sebagai Yamen Silok atau mumi Angguruk.

8 Juni 2019 | 08.00 WIB

Suku Dani tunjukkan salah satu mumi tertua, berusia sekitar 368 tahun di desa Jiwika, Wamena, Papua, 9 Agustus 2014. Mereka sebagian besar petani dan pemburu, sambil berburu atau bekerja mereka akan menyanyikan lagu-lagu, disertai dengan alat musik Pikon. Suara Pikon juga berfungsi sebagai tanda teman atau musuh. (Agung Parameswara/Getty Images)
Perbesar
Suku Dani tunjukkan salah satu mumi tertua, berusia sekitar 368 tahun di desa Jiwika, Wamena, Papua, 9 Agustus 2014. Mereka sebagian besar petani dan pemburu, sambil berburu atau bekerja mereka akan menyanyikan lagu-lagu, disertai dengan alat musik Pikon. Suara Pikon juga berfungsi sebagai tanda teman atau musuh. (Agung Parameswara/Getty Images)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga yang berdomisili di Distrik Angguruk, Kabupaten Yahukimo, menemukan mumi yang dikenal sebagai Yamen Silok atau mumi Angguruk. Hal itu diungkapkan peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, Jumat, 7 Juni 2019.

Kepada ANTARA di Jayapura, Hari menjelaskan, masyarakat yang tinggal di Lembah Baliem dalam tradisinya mengenal mumi.

Mumi dalam bahasa Suku Dani disebut dengan akonipuk yang berarti manusia yang dikeringkan. Hanya laki-laki panglima perang Suku Dani saja yang berhak diawetkan dalam bentuk mumi.

"Namun ada yang menarik adalah di Lembah Baliem sebelah timur terdapat mumi yang unik milik Suku Yali," katanya.

Mumi ini, kata dia, merupakan satu-satunya mumi perempuan. Mumi ini dikenal sebagai Yamen Silok atau mumi Angguruk, disebut mumi Angguruk karena  berada di Kampung Angguruk, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo.

"Mumi ini pada awalnya ditemukan oleh salah satu anggota Suku Yali di dalam sebuah gua yang di dalamnya terdapat sungai bawah tanah," katanya.

Menurut Hari Suroto, mumi yang ditemukan ini umurnya belum ratusan tahun. 

Ia menambahkan, Lembah Baliem dikenal bercuaca sangat dingin, sehingga orang yang meninggal dalam gua tersebut diperkirakan terproses secara alami menjadi mumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus