SEBUAH kamera video mengirim rang~kaian gambar "menyilaukan" dari dasar lautan, yang menitikkan liur pemburu harta karun. Betapa tidak. Pada rekaman itu terlihat jelas balok-balok emas murni berserakan di perut sebuah kapal yang tenggelam hampir dua abad silam. Nilai harta karun itu diperkirakan US$ 450 juta (sekitar R~p 840 milyar). Tak jelas siapa pemilik harta itu. Yang pasti, kekayaan di bangkai kapal Central America - tenggelam pada 1857 akibat badai - telah diambil setahun lalu oleh Columbus-America Discovery Group Inc., perusahaan eksplorasi bawah laut di C~olumbus, Ohio, dari kedalaman sekitar 2.600 meter. Perusahaan itu berhasil m~ngangkat batangan emas sebanyak tiga t~on tersebut dari kedalaman yang belum pe~cah terjangkau juru selam mana pun, setelah mengerahkan robot selam Nemo. ~ Teknologi robot memang kini jadi pilihan untuk eksplorasi di bawah laut.~ Robot terbukti lebih terpercaya diban~dingkan~ penyelam, dan lebih murah keti~m~bang kapal selam mini. "Kemajuan yan~g dicapai teknologi robot telah memu~gkinkan kita menjelajahi 98% dari selu~h dasar lautan," ujar Robert L. We~rnli dari Naval Ocean System Center. Bad~an yang berada di bawah Angkatan Laut Ame~a ini serin~g memproduksi robot perang da~sar laut. Sisanya yang 2% lagi, menurut Wernli akan ditaklukkan oleh robot-robot air 1990-an. Wernli tak berlebihan. Nemo, robot seberat enam ton yang dilengkapi kamera video, adalah contoh mesin selam yang siap menjelajah medan bawah laut yang sulit, bahkan pada kedalaman 3.000 meter, tempat tekanan air laut lebih dari 3.000 kg/cm2. Lewat kabel bawah laut Nemo bisa dikendalikan dari jarak berkilo-kilometer. Robot seperti Nemo terbuat dari titanium, logam ringan tapi kuat dan antikarat. Pemakaian titanium itu di sana-sini dikombinasikan dengan bahan keramik. Alhasil tubuh robot itu mampu menahan tindihan air laut sampai 3 ton/cm2. Sementara kabel yang menghubungkan Namo dengan ruang kontrol di kapal terbuat dari serat kaca. Agar tahan menghadapi tarikan arus laut dan gencetan air, helaian kabel itu dilindungi lapisan serat kevlar (sejenis polimer ringan, lentur, tapi kuat bagai besi). Sebagai penjelajah dasar laut, Nemo dibekali macam-macam peralatan. Ada lampu sorot untuk menerangi keadaan sekeliling, ada kamera video yang berfungsi sebagai mata robot. Lewat kamera itu, operator bisa memerintahkan robot menangkap obyek-obyek di dasar laut. Tak cuma itu kecanggihan Nemo. Robot ini punya dua tangan, dan memiliki tiga set persendian. Sebuah berada di pangkal lengan, sebuah di tengah (berfungsi sebagai engsel siku), dan sebuah lagi sebagai ruas yang menghubungkan lengan dengan "jari" yang bentuknya mirip supit udang.Kedua supit Nemo ini mampu menjalankan pekerjaan halus, seperti memegang gelas anggur atau uang logam. Bagian paling vital pada Nemo adalah komputer. Instrumen ini berfungsi sebagai tak, yang tugasnya menerjemahkan instruksi-instruksi dari operator, seperti perintah mengambil kepingan emas, bergeser p~osisi, berbelok. atau melingkarkan tali nilon di tubuh ~bangkai kapal yang akan diangkat ke permukaan. ~ Kini robot penyelam makin meningkat dalam jumlah maupun kecanggihannya. Tugas yang dibeb~ankan pun kian beragam, ~soal mengeruk harta karun di dasar laut, eksplorasi minyak dan pertambangan, mencari reruntuhan pesawat terbang, rudal, benda arkeologi, spesimen biologi, sampai mengamankan sisa bom yang elum meletus. Pembuatan robot-robot bawah air itu dirintis oleh Angkatan Laut Amerika awal 1960-an. Ketika itu Naval Ocean Systems Center, badan riset Angkatan Laut Amerika, telah membuat robot dengan kamera TV, dan memiliki lengan mirip sekop. Pada 1965, robot buatan lembaga riset tersebut telah mampu menyelam sampai kedalaman 260 meter. Tahun berikutnya mereka membuat robot yang bisa berkeliaran di kedalaman 750 meter. Kini Naval Ocean Sytems Center memiliki 20 macam robot penyelam - mulai dari berat 20 kg sampai 5 ton. Pembuatan robot air makin ramai setelah krisis minyak pada 1970-an. Waktu itu tugas robot air untuk menyurvei cadangan minyak di dasar laut. Reputasi robot sebagai penemu cadangan minyak memang kurang menonjol, namun kegiatan itu mengatrol tumbuhnya robot baru untuk rupa-rupa keperluan. Robot keluaran 1980-an makin canggih berkat katrolan teknologi komputer. Easport International Corporation, perusahaan robot dari Upper Marlboro, Madison, awal 1980-an telah sanggup membuat robot yang bisa menyelam sampai kedalaman lebih dari 2.000 meter. Pada 1983, robot buatan Easport diterjunkan ke Samudra Atlantik untuk mengambil sebagian reruntuhan pesawat Boeing 747 Air India, yang meledak di lepas pantai Irlandia. Jasa mengangkat reruntuhan pesawat di dasar laut pun jadi bisnis baru. Pada 1988 Gemini, robot keluaran Easport, terjun ke dasar Samudra India sampai kedalaman hampir 5.000 meter untuk mengambil reruntuhan Boeing 747 milik South African Airways, yang meledak di perairan dekat Mauritania. Gemini berhasil mengangkat 10 ton serpihan tubuh Boeing itu. Kelak. kata Grahan S. Hawkes, pakar robot air dari San Leandro, California, dengan robot-robot air, dasar laut bisa dibangun untuk kepentingan peradaban manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini