Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pola letusan Gunung Merapi ternyata berubah sejak 2010. Menurut catatan peneliti gunung api dari Institut Teknologi Bandung, Mirzam Abdurrachman, letusan besar Merapi sebelum 2010 selalu didahului pembentukan sumbat lava pada puncak gunung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah 2010, ucap dia, polanya berubah. "Letusan Merapi tidak lagi didahului pembentukan kubah atau sumbat lava," ucapnya saat dihubungi, Kamis, 24 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mirzam mengatakan letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Kamis dinihari, 24 Mei 2018, sudah tidak murni belakangan ini. Menurut dia, hal itu menandakan Gunung Merapi sudah memasuki tahap vulcanian.
"Freatik sudah tidak murni lagi dan menuju magmatik karena ada material pijar yang keluar," ujar Mirzam.
Adapun periode letusan Merapi rata-rata dalam kurun jangka pendek empat tahunan. "Dan periode panjangnya 10-15 tahun," tutur peneliti di Kelompok Keahlian Petorologi, Vulkanologi, dan Geokimia ITB itu.
Sebuah gunung api umumnya mempunyai interval letusan dan besaran energi yang sama. Sebagai contoh, ucap Mirzam, jika interval letusannya setiap sepuluh tahun sekali dengan volume 1 juta meter kubik, polanya akan seperti itu. Adapun jika gunung api tersebut aktif sebelum sepuluh tahun, energinya akan kecil. Sebaliknya, jika melewati sepuluh tahun, energinya akan besar.
Contohnya letusan Gunung Agung, Bali, yang mematikan pada 120 tahun lalu. Ketika Gunung Agung aktif lagi tahun lalu dengan jeda masa 56 tahun atau setengah dari waktunya, prediksi ilmu volkanologi bahwa letusannya kemungkinan besar tidak akan besar.
Pada Gunung Merapi dari 2010 ke 2014, energi letusannya sudah diambil di letusan selingan 2013. Jadi letusan 2014 tidak terlalu besar.
Antara 2014 dan 2018 juga terjadi beberapa letusan freatik kecil, yang berpotensi mengurangi akumulasi energi. "Maka, 2018 ini, banyak yang memperkirakan letusan Merapi tidak sebesar 2014, apalagi 2010, semoga."
Simak kabar terbaru tentang Gunung Merapi hanya di kanal Tekno Tempo.co.