Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SISTEM parkir elektronik yang diberi nama ParkMe ini memberi tahu pengendara bila tersedia area kosong di tempat parkir. Alat ini juga dapat menuntun pemilik mobil ke lokasi kendaraan yang terparkir.
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Rizky Novriansyah, mengatakan ParkMe tersusun atas perangkat keras dan lunak. Rizky adalah pencipta ParkMe bersama dua rekannya, Hedy Pamungkas dan Mukmin, mahasiswa jurusan teknik komputer fakultas ilmu komputer di universitas yang sama.
Ada dua jenis perangkat keras yang digunakan sistem parkir ini: device node client dan penghubung antarperanti atau hub. Device node client terbuat dari sensor magÂnet, mikrokontroler, pemancar-penerima atau transceiver, serta baterai. Semua komponen dirangkai dalam wadah plastik bulat berdiameter 10 sentimeter.
Setiap komponen pada device node client memiliki fungsi yang saling menunjang. Sensor magnet untuk mengindra kendaraan di tempat parkir. Mikrokontroler jenis Arduino Nano berperan sebagai penerima dan penampung data dari sensor. Lalu pemancar-penerima berfungsi mengirim data dari mikrokontroler ke hub.
Adapun hub terdiri atas mikrokontroler, pemancar-penerima, dan baterai. Komponen tersebut juga dirangkai, lalu disatukan dalam sebuah wadah.
Rangkaian hub berfungsi seperti server, yang menerima data dari device node client dan meneruskan ke aplikasi ParkMe. Atau sebaliknya, menerima data dari aplikasi untuk diteruskan ke device node client. Hub dan device node client terhubung nirkabel melalui gelombang radio, dengan jangkauan maksimal 600 meter. Dengan aplikasi, hub tersambung lewat jaringan Internet.
Menurut Rizky, sistem parkir ini membutuhkan device node client sebanyak jumlah slot di tempat parkir. Setiap slot parkir dipasangi satu rangkaian device node client. Sedangkan hub yang dibutuhkan hanya satu, bisa dipasang di mana saja di area parkir.
Aplikasi ParkMe yang merupakan perangkat lunak dari sistem ini memiliki beberapa fitur, seperti mencari parkir terdekat, memesan tempat parkir, mencari posisi kendaraan, serta membayar parkir secara elektronik. Aplikasi ini terintegrasi dengan global positioning system sebagai pemandu untuk mengetahui posisi kendaraan yang terparkir.
Pemilik mobil harus memasang aplikasi ParkMe di telepon seluler atau komputer agar bisa terhubung ke sistem parkir ini. Setelah itu, mendaftar ke operator pengelola tempat parkir di pusat belanja atau kantor yang sudah terintegrasi dengan ParkMe. Data pengguna, seperti nama, alamat, jenis kendaraan, dan foto profil, akan terekam dalam aplikasi.
ParkMe hanya dapat digunakan di jaringan Internet. "Data masuk secara real time," kata Rizky. Pada Compfest Internet of Things di Universitas Indonesia bulan lalu, mereka meraih gelar juara kedua.
Total biaya pembuatan sistem parkir ParkMe hanya Rp 200 ribu, untuk membeli komponen. Meski merupakan hasil perbaikan dari riset terdahulu, menurut Rizky, alat ini masih butuh pengembangan. Di awal riset pada Maret lalu, mereka menggunakan sensor cahaya. Lantaran data yang dihasilkan tidak akurat, tim lalu menggantinya dengan sensor magnet.
Rencananya, ParkMe akan diunggah ke Play Store, layanan jual-beli aplikasi secara online. Tim juga sedang menjajaki kerja sama dengan Intel untuk mengembangkan ParkMe.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo