Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pemenang Nobel: Manusia Tak Akan Tinggalkan Bumi ke Planet Lain

Pemenang Nobel bidang fisika mengatakan, manusia tidak akan pindah ke planet lain karena waktu tempuhnya terlalu lama dan Bumi masih layak dihuni.

10 Oktober 2019 | 11.37 WIB

Ilustrasi planet K2-288Bb.[jpl.nasa.gov]
Perbesar
Ilustrasi planet K2-288Bb.[jpl.nasa.gov]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang Nobel 2019 Michel Mayor mengatakan bahwa manusia tidak akan pernah bermigrasi ke planet di luar tata surya Bumi. "Karena akan butuh waktu terlalu lama untuk sampai ke sana," kata Mayor, dikutip Phys, Rabu, 9 Oktober 2019.

Mayor dan koleganya Didier Queloz pada Selasa, 8 Oktober 2019 dianugerahi Hadiah Nobel Fisika berkat teknik penyempurnaan penelitian mereka untuk mendeteksi apa yang disebut exoplanet. Menurut Mayor, jika berbicara tentang exoplanet, semuanya harus jelas. "Kita tidak akan bermigrasi di sana," katanya.

Menurutnya planet-planet itu jauh, bahkan terlalu jauh. Dalam kasus yang sangat optimis tentang planet yang layak huni yang tidak terlalu jauh, katakanlah beberapa lusin tahun cahaya, yang tidak banyak, ada di lingkungan itu, waktu untuk pergi ke sana cukup lama.

Mayor berpendapat bahwa Bumi masih bisa ditinggali selama ratusan juta tahun. "Kita harus menjaga planet kita, itu sangat indah dan masih bisa ditinggali," ujar pria 77 tahun itu.

Mayor merasa perlu untuk membunuh semua pernyataan yang mengatakan manusia akan pergi ke planet yang layak huni jika suatu hari kehidupan tidak mungkin lagi di Bumi. "Benar-benar gila," katanya.

Menggunakan instrumen yang dibuat khusus di observatorium mereka di Prancis selatan, Mayor dan Queloz pada Oktober 1995 menemukan apa yang sebelumnya hanya ada di dunia fiksi ilmiah — sebuah planet di luar tata surya Bumi.

Mayor adalah seorang profesor di Universitas Jenewa dan Queloz, ketika mahasiswa doktoralnya, mereka membuat penemuan yang memulai revolusi dalam astronomi. Sejak itu lebih dari 4.000 exoplanet telah ditemukan di galaksi Bumi.

"Itu adalah pertanyaan yang sangat lama yang diperdebatkan oleh para filsuf, apakah ada dunia lain di semesta?" tutur Mayor. "Kami mencari planet yang paling dekat Bumi, yang menyerupai Bumi. Bersama dengan rekan saya, kami memulai pencarian planet ini, kami menunjukkan bahwa mungkin untuk mempelajarinya."

Mayor mengatakan terserah kepada generasi berikutnya untuk menjawab pertanyaan apakah ada kehidupan di planet lain. "Kami tidak tahu. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah mengembangkan teknik yang memungkinkan kita mendeteksi kehidupan dari kejauhan," katanya.

PHYS | AFP


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus