Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Semacam Ekonomi Menara Gading

Ekonom AS James Tobin, 63, memenangkan hadiah nobel untuk ilmu ekonomi th 1981 dari akademi ilmu pengetahuan kerajaan Swedia. Ia merupakan orang AS ke-10 yang menerima hadiah di bidang ekonomi.

7 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEHARI-HARI ia gemar memakai sueater, Baju itu dan celananya yang tampak kusut, agak kedodoran, mengesankan penampilan Albert Einstein. Apalagi bila--dengan senyumnya yang tulus dan rambutnya yang halus memutih--ia membelakangi papan tulis penuh coretan rumus yang jelimet. Tapi itu bukan rumus fisika seperti hasil coretan Einstein, melainkan rumus ekonomi. Dengan bahasa rumus itu James Tobin memang akrab. Sejak tahun 1950 ia mengajar ilmu ekonomi di Universitas Yale, Amerika Serikat. Tobin, yang kini berusia 63 tahun, tidak hanya mengajar. Sejak meraih gelar PhD (ekonomi) Universitas Harvard tahun 1947, ia tak berhenti meneliti. Selama lebih 35 tahun Tobin menulis berbagai buku serta mengembangkan berbagai teori ekonomi, terutama ekonomi moneter. Itu sebabnya Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menilainya pantas menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi tahun ini. Keputusan dalam Oktober itu menjadikan Tobin warga AS ke-lo yang menerima hadiah Nobel di bidang ekonomi. Penelitian Tobin meliputi spektrum yang luas sekali. Dari metode ekonometrika dan teori ekonomi formal tentang risiko sampai teori tentang perilaku rumahtangga dan pausahaan, teori umum tentang ekonomi makro dan analisa terapan tentang kebijaksanaan ekonomi. Tapi kontribusinya yang terutama dan terpenting, menurut komite seleksi Akademi Swedia itu, ialah sekitar soal pasaran finansial dan relasinya dengan keputusan konsumsi serta investasi, produksi, kesempatan kerja dan harga. Kontribusi penting Tobin itu didasarkan atas sebuah teori, teori seleksi portfolio, yang mengungkapkan cara rumahtangga dan perusahaan mengelola harta milik mereka. "Prinsipnya hanya jangan sampai menyimpan semua telur dalam satu keranjang," ujar Tobin yang memang selalu sederhana. Konsepsinya itu memungkinkan para ekonom melacak efek kebijaksanaan moneter, besarnya sukubunga bebas' dan laju inflasi berdasarkan pertimbangan investasi. Sebelum Tobin mempakenalkan teorinya itu, para ekonom menganggap orang secara otomatis berusaha memperoleh untung sebesar-besarnya atas investasinya. Tobin menunjukkan bahwa para investor cenderung tidak hanya mencari keuntungan yang terbaik, tapi juga mengimbangi investasi itu, sesuai kenyataan risiko menyeluruh pada saat itu. Berdasarkan itu Tobin melakukan suatu analisa cermat sekiur kondisi ekonomi dan kebijaksanaan stabilisasi selar ma beberapa dasawarsa terakhir. Bahkan di luar dugaan Tobin sendiri, teorinya itu menjadi dasar kebijaksanaan menganalisa anggaran berimbang dan nilai pertukaran selama tahun 1970-an. Banyak fihak meraba arti tersendiri dalam keputusan Akademi Swedia itu. Soalnya Tobin -- yang amat terkesan oleh teori ekonomi John Maynard Keynes dan bahkan kemudian oleh banyak orang dianggap sebagai tokoh utama pemikiran ekonomi pasca Keynes--sangat mengritik kebijaksanaan ekonomi yang ditempuh Presiden Ronald Reagan. Kebijaksanaan itu yang lebih dikenal dengan nama Reaganomics pada dasarnya bertentangan dengan pandangan ekonomi Keynes. Tobin pernah menjelaskan kepada sejumlah ahli ekonomi dari Kongres AS bahwa kebijaksanaan anggaran ketat pemerintahan Reagan, yang diharapkan bisa mengatasi inflasi, justru bakal menghasilkan suatu resesi. Dia bahkan memperingatkan khalayak ramai agar tidak diperdaya okh citra keyakinan Reagan atas program ekonominya itu. Dia mempertanyakan kebijaksanaan Reagan yang mengurangi pengeluaran di sektor publik, peningkatan anggaran untuk pertahanan serta pengurangan pajak besar-besaran. Kebijaksanaan itu seakan memperbesar jutang antara tingkat kehidupan orang kaya dan orang miskin, tanpa menanggulangi Stagflasi, kata Tobin sebelum keputusan Akademi Swedia itu. Tapi komite seleksi pemenang hadiah Nobel di Stockholm itu menandaskan pertimbangan mereka tak ada hubungan dengan kecenderungan politik Tobin. Hadiah US$ 180.000 (Rp 115 juta) itu diberikan berdasarkan kontribusi ilmiah Tobin selama berpuluh tahun dan terutama atas teorinya tentang seleksi portfolio. Bukti Akademi Swedia itu tak menghiraukan kecenderungan politik-setidaknya dalam ekonomi--ialah ketika tahun 1976 hadiah Nobel itu diberikan kepada Milton Friedman, ekonom Amerika lainnya. Pandangan Friedman sangat bertentangan dengan pandangan -ekonomi Keynes. Tobin sendiri menamakan dirinya "orang Keynes yang tak dipercaya lai" tapi Wassily Leontief, pemenang hadlah Nobel ekonomi dari Universitas Harvard tahun 1973 berpendapat lain. "Tobin mewakili pemikiran teori ekonomi terbaik dalam mazhab Keynes," kata Leontief. Sederhana & Merendah Meski Tobin sangat terpandang dan sering bertindak sebagai penasihat pada berbagai instansi pemerintah, ia tetap sederhana. Kegemarannya tidak banyak di luar studi dan pengajarannya. Ia suka naik sepeda untuk menjaga kondisi badan dan seperti kebanyakan orang Amerika, gandrung pada baseball. Ia paling senang mengajak makan siang mahasiswanya secara bergantian, mendiskusikan topik ekonomi. Ketika gurubesar bersuara lembut itu dalam tahun 1961 diminta Presiden Kennedy untuk duduk dalam Dewan Penasihat Ekonomi, Tobin pun merendah. Dia bahkan memperingatkan Kennedy mengenai dirinya. "Saya semacam ekonom menara gading," ujar Tobin. "Tak apa," jawab Kennedy, "saya pun semacam presiden menara - gading." Ketika diberitahu ia memenangkan hadiah Nobel itu, Tobin merasa terkejut. Belum jelas baginya cara menginvestasikan uang hadiah yang bakal ia terima 10 Desember. Sementara istrinya, Elizabeth Fay Ringo atau sehari-hari "Betty", ingin membelikan James sebuah sepeda baru dan menyewa sebuah pesawat televisi agar suaminya itu bisa nonton World Series (perebutan kejuaraan dunia baseball).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus