Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Dewan Komisoner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santosa akan dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo, Senin, 26 Agustus 2019. Dia akan menyampaikan pidato ilmiah berjudul Revolusi Digital : New Paradigm di Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan bahwa Wimboh telah cukup lama mengajar di kampus tersebut. "Telah lama mengajar dengan status dosen tidak tetap," katanya pada Sabtu, 24 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, Wimboh akan dikukuhkan sebagai guru besar tidak tetap di bidang ilmu manajemen risiko di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. "Menjadi guru besar tidak tetap pertama di UNS," katanya.
Keahlian di level praktis yang dimiliki oleh Wimboh menurutnya sangat dibutuhkan oleh kampus tersebut. "Terutama dalam menghadapi era industri 4.0," kata Jamal. Selama ini, Wimboh memiliki keahlian ekonomi yang membuat karirnya cemerlang sejak di Bank Indonesia, International Moneter Otoritas Fund hingga Otoritas Jasa Keuangan.
Ketua Senat UNS, Adi Sulistyono mengatakan bahwa proses pengangkatan Wimboh sebagai guru besar cukup lama. "Prosesnya berjalan hingga dua tahun," katanya. Pengusulan dilakukan saat rektor masih dijabat oleh Ravik Karsidi dan baru selesai saat rektor dijabat oleh Jamal Wiwoho.
Wimboh sendiri mengaku selama ini mengajar di beberapa kampus, termasuk di UNS. "Saya selalu mengajar saat akhir pekan," kata lulusan Fakultas Ekonomi UNS tersebut. Dia juga mengajar di beberapa kampus di Jakarta dengan mata kuliah manajemen risiko.
Dia mendalami ilmu manajemen risiko sejak masih bekerja di Bank Indonesia. Kebetulan, sejak awal dia berkarir sebagai staf yunior di bidang pengawasan perbankan.
Menurut dia, manajemen risiko di sektor keuangan dan perbankan masih belum banyak di ajarkan sebelum era tahun 2000-an. "Setelah krisis moneter barulah manajemen risiko ini banyak mendapat perhatian," kata Wimboh Santoso.