Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu tantangan terbesar saat mengobati infeksi tuberkulosis adalah meningkatnya resistensi terhadap antibiotik. Sebab, patogen atau kuman penyebab penyakit ini, yakni mycomembrane, yang padat bekerja menghambat efek banyak obat.
Namun kini ada harapan baru. Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin Stephan A. Sieber, profesor kimia organik di TU Munich, telah menemukan sebuah zat yang dapat mengganggu terbentuknya membran tersebut secara signifikan.
Cara ini sangat efektif. Bahkan, dalam konsentrasi rendah dan bila dikombinasikan dengan antibiotik, keefektifannya bisa meningkat hingga 100 kali lipat. Boleh dibilang ini menjadi senjata baru dalam perang melawan tuberkulosis.
Penelitian tersebut didanai oleh German Research Foundation (SFB 749 dan Cluster of Excellence "Center for Integrated Protein Science"), National Institutes of Health (Amerika Serikat), dan German National Academic Foundation (Studienstiftung des Deutschen Volkes). Periset dari Harvard TH Chan School of Public Health dan Texas A & M University (College Station, Amerika Serikat) juga berpartisipasi dalam penelitian ini.
Mycomembrane dari patogen tuberkulosis terdiri atas lapisan ganda lipid yang merangkum dinding sel dan membentuk penghalang eksterior. Ciri strukturalnya adalah asam mycolic, asam lemak beta-hidroksi bercabang dengan dua rantai hidrokarbon panjang.
Tim tersebut berhipotesis bahwa beta-lactone yang berstruktur serupa dapat menutupi asam mycolic saat memasuki jalur metabolisme, kemudian memblokir enzim yang berpengaruh. Dalam konteks pencarian yang ekstensif, tim ilmuwan interdisipliner menargetkan sasaran dengan beta-lactone EZ120. Ini memang menghambat biosintesis mycomembrane dan membunuh mikrobakteri secara efektif.
Dengan menggunakan alat enzim dan penyelidikan spektroskopi massa, Dr Johannes Lehmann, seorang peneliti di TU Munich, memaparkan bahwa blok inhibitor baru-terutama enzim Pks13 dan Ag85-memainkan peran kunci dalam pengembangan mycomembranes.
EZ120, yang efektif bahkan dalam dosis rendah, dengan mudah melewati mycomembrane dan hanya menunjukkan toksisitas rendah pada sel manusia. Kombinasi zat ini dengan antibiotik menunjukkan efek sinergis yang mengarah pada peningkatan efektivitas yang signifikan.
"Vancomycin-antibiotik umum-dan EZ120 bekerja sama dengan baik," kata Profesor Sieber, Ketua Kimia Organik II, pekan lalu. "Bila digunakan bersamaan, dosisnya bisa dikurangi lebih dari 100 kali lipat."
Para ilmuwan menganggap mycomembrane yang terganggu memungkinkan antibiotik masuk ke dalam bakteri dengan mudah. Ini adalah mode tindakan baru dan mungkin merupakan titik awal terapi tuberkulosis baru.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang paling sering menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan bakteri tubercle bacillus atau mycobacterium tuberculosis.
Penyakit tersebut dapat menyebar atau menular melalui udara dari orang ke orang. Menurut American Lung Association, orang dengan infeksi TB atau TB laten tidak akan memiliki gejala TB. Dengan demikian, bagi seseorang dengan infeksi TB, satu-satunya tanda infeksi adalah reaksi positif atas tes kulit tuberkulin atau tes darah TB.
Adapun tanda dan gejala penyakit tuberkulosis aktif bisa serupa dengan gejala infeksi paru-paru pada umumnya. Gejala TB aktif adalah batuk terus-menerus (berlangsung tiga minggu atau lebih), sakit di dada, keletihan konstan, penurunan berat badan, demam, kehilangan selera makan, berkeringat pada malam hari, dan batuk darah atau sputum (lendir dari dalam paru-paru).
Bila TB terjadi di daerah tubuh di luar paru-paru, gejala tuberkulosis dapat bervariasi sesuai dengan organ yang terkena. Misalnya, jika tuberkulosis menyerang ginjal, penderitanya akan mengalami hematuria atau darah di dalam air kencing. Atau, jika Anda menderita TB tulang belakang, gejalanya antara lain sakit punggung. SCIENCE DAILY | DRAXE| AFRILIA SURYANIS
Tuberkulosis Mengancam Jiwa
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan. Tapi Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan, selain HIV/AIDS, TB tetap merupakan pembunuh terbesar kedua di seluruh dunia.
TB adalah penyakit yang disebabkan bakteri, menyebar lewat udara dari orang ke orang melalui batuk atau bersin.
- Siapa pun bisa terkena penyakit ini. Namun orang yang terinfeksi HIV 26-31 kali lebih mungkin terserang TB.
- Pada 2013, sekitar 1,5 juta orang meninggal karena TB.
- Satu dari empat orang yang terinfeksi HIV dan TB meninggal. Hal ini menjadikannya pembunuh utama orang dengan HIV-positif.
- Diperkirakan 37 juta nyawa diselamatkan melalui diagnosis TB dan pengobatan antara tahun 2000 dan 2013
- Angka kematian TB turun 45 persen antara tahun 1990 dan 2013.
- Gejala TB adalah batuk, demam, berkeringat pada malam hari, dan penurunan berat badan. Seseorang dengan TB dapat menginfeksi hingga 15 orang dalam setahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo