Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Xing-Dong Yang bagai pesulap. Di tangan pria itu, perangkat komputer yang tak dilengkapi perangkat layar sentuh bisa beroperasi dengan sentuhan ujung jari. Bersama Tovi Grossman, Daniel Wigdor, dan George Fitzmaurice, ia menggagas teknologi Magic Finger, yang mampu menjadikan beragam permukaan benda menjadi interface atau antarmuka digital layaknya layar sentuh.
Prototipe jari ajaib buatan para ilmuwan dari Autodesk Research Universitas Alberta dan Universitas Toronto, Kanada, ini menyerupai cincin yang dipasang di ujung jari. Tepat di muka ujung cincin terdapat sepasang sensor gerak optik. Sensor ADNS-2620 dan HDNS-2100 itu masing-masing berfungsi sebagai sensor resolusi rendah dan sensor kecepatan tinggi untuk melacak gerakan.
Ketika jari ditempelkan pada permukaan benda dan digerakkan, sensor akan mendeteksi posisi dan gerak jari, lalu mengirimkan data ke komputer menjadi perintah gerak pada tampilan layar komputer. Cara kerjanya mirip proses menggerakkan kursor pada layar komputer menggunakan tetikus. Pada ujung tengah jari, mereka menambahkan kamera mikro beresolusi tinggi yang berfungsi menangkap gambar pada setiap permukaan benda.
Saat ini alat itu mampu mendeteksi dan membedakan 32 jenis permukaan benda, mulai kulit manusia hingga kayu, dengan tingkat akurasi 98 persen. Data pengenalan permukaan benda selanjutnya diprogram dan diolah menjadi data perintah layaknya sentuhan jari pada layar sentuh komputer.
Konsepnya sama persis dengan teknologi layar sentuh. Untuk mengaktifkan sejumlah program atau membuka halaman, Anda harus menyentuh ikon tertentu pada layar. Bedanya, dengan menggunakan jari ajaib ini, kita tak perlu lagi menyentuh layar. Walhasil, seluruh benda non-digital yang disentuh jari ini bisa berfungsi layaknya perangkat digital antarmuka. Jari ajaib ini juga bisa berfungsi sebagai alat pembaca data kode matriks yang akurat.
Kamera dan sensor optik pada alat tersebut tentu membutuhkan sumber cahaya eksternal. Itu sebabnya, pada bagian bawah cincin dipasang lampu LED putih yang memiliki ukuran dan tingkat kecerahan yang sama dengan tetikus optik. Para peneliti saat ini terus berupaya menyempurnakan alat buatan mereka. Terutama buat menambah kemampuan deteksi, aplikasi program, dan memperkecil ukuran cincin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo