Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa bumi kerap dianggap sebagai bencana alam paling berbahaya. Jutaan manusia telah menjadi korban. Tapi, bahaya gempa bumi kini bisadieliminasi. Ahli gempa dari Universitas Kyoto, Jepang, danUniversitas Wisconsin, Amerika Serikat, menemukanalat yang mampu mendeteksi gempa bumi secara dini."Semakin cepat diketahui, jumlah korban bisadiminimalkan," ujar Profesor Hiroshi Watanabe, anggota timpeneliti gempa.
Alat baru yang disebut sebagai "ElarmS" itu(singkatan dari early alarm system) mampu memberikan"peringatan" lima hari sebelum puncak gempa terjadi. Carakerjanya, ElarmS selalu mengirim sinyal denganpanjang gelombang 650 nanometer ke dalam bumi. Komputerakan membandingkan sinyal pantulan dengan sinyalyang normal terjadi. Bila terjadi deviasi (simpangan)panjang gelombang, hal itu dapat diindikasikan sebagaigejala awal gempa.
Para ahli memastikan, gempa bumi tak pernah datang tiba-tiba tanpa memberikan "peringatan" lebih dulu. Memang, karakteristik tiap gempa berbeda. Pada gempa vulkanik (yang diakibatkan oleh gunung berapi), tanda-tanda akan terjadinya gempa bisa diketahui lebih cepat. Soalnya, aktivitas lahar panas dalam perut gunung umumnya memakan waktu yang panjang. Sedangkan gempa tektonik (akibat pergeseran lempeng bumi) selama ini hampir tak bisa dideteksi kedatangannya. Untunglah, "ElarmS juga mampu merespons tanda-tanda gempa tektonik," kata Hiroshi Watanabe.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo