Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Siswa MAN IC Pasuruan Juara Kompetisi Seni Internasional Science Without Borders

Ajang kompetisi karya seni ini digelar oleh Yayasan Khaled bin Sultan Living Oceans yang berbasis di Annapolis, Maryland, Amerika Serikat.

31 Mei 2022 | 22.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswi MAN IC Pasuruan, Salwa Putri dan karya seninya. dok. Kemenag

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Pasuruan Salwa Putri dinobatkan sebagai juara kedua Internasional Science Without Borders Challenge 2022. Ajang kompetisi karya seni ini digelar oleh Yayasan Khaled bin Sultan Living Oceans yang berbasis di Annapolis, Maryland, Amerika Serikat. Pemenang lomba diumumkan pada 26 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam rilis yang dikutip di Kementerian Agama, Salwa mengikuti kompetisi dalam kategori usia 15-19 tahun. Lebih dari 500 siswa sekolah dasar dan menengah dari hampir 50 negara mengirimkan karya seninya. Salwa mengirimkan karya seni yang menggambarkan apa yang dapat dilakukan orang untuk membantu terumbu karang di darat dan di laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penilaian pemenang di setiap kategori adalah karya seni yang ilustrasinya sesuai tema tentang bagaimana pendekatan konservasi ridge-to-reef (dari bukit hingga karang). Konservasi ini dapat digunakan untuk melestarikan, melindungi, dan memulihkan terumbu karang. Dalam narasinya, Salwa Putri menekankan pada keterkaitan antara manusia dan alam.

“Hal-hal kecil yang dilakukan oleh manusia sangatlah berpengaruh terhadap alam. Mulai dari akar mangrove yang kokoh menjadi simbol keseimbangan. Alam telah menjaga manusia, maka kita sebagai manusia harus menjaga alam," tulis Salwa di akun media sosialnya, Senin, 30 Mei 2022.

Hal tesebut, kata dia, diilustrasikan dengan akar mangrove yang mengikat semua komponen alam hingga beberapa jembatan yang menjadi penghubung kelestarian ekosistem.

Salwa juga menuliskan bahwa tumbuhan, terumbu karang, dan hutan yang dirawat dapat menyelamatkan banyak kehidupan di darat hingga laut. Hal ini sesuai dengan tema kompetisi, yaitu ‘ridge-to-reef’. "Hal-hal kecil yang kita lakukan memiliki dampak yang besar pada keseimbangan alam," katanya.

Kementerian Agama menyebut prestasi Salwa diharpkan bisa menjadi inspirasi bagi siswa madrasah lainnya di seluruh Indonesia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus