Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Situs Al-Qaidah, Rekayasa Amerika?

10 November 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH kabar mengagetkan disiarkan oleh CNN dua pekan silam. Stasiun televisi khusus berita terbesar di Amerika Serikat ini meluncurkan pengakuan kelompok Islam militan Al-Qaidah. Isinya? Mereka mengklaim bertanggung jawab terhadap aksi peledakan bom di Bali, 12 Oktober lalu, yang menewaskan lebih dari 180 orang.

Pengakuan itu didapat dari situs Al-Neda yang selalu berpindah-pindah domain alias alamat di internet. Situs ini, menurut CNN, pernah pula dipakai oleh pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, untuk mengumumkan aksi penyerangan sebuah sinagoge di Tunisia, yang mengakibatkan sejumlah turis Jerman tewas pada April lalu. Aksi perusakan kapal Prancis dan Amerika di Yaman dan Kuwait, Oktober lalu, juga dimaklumatkan lewat Al-Neda.

Stasiun televisi ternama itu menggambarkan pula bagaimana sikap terakhir Al-Qaidah terhadap serangkaian aksi penyerangan itu, termasuk pengeboman klub malam di Bali. Diungkapkan CNN, "Mereka tak merasa menyesal meski sudah menyerang negara-negara Arab dan Islam."

Kalau berita itu benar, sungguh luar biasa. Tak akan diragukan lagi, aksi Amrozi, tersangka kasus bom Bali, didalangi oleh Al-Qaidah. Tapi sahihkah kabar itu? Ada sejuta keraguan. CNN mengaku mendapat informasi dari situs Al-Neda yang berpindah-pindah, tapi tak menyebut secara jelas domain terakhirnya, sehingga tak bisa dicek kebenarannya. Soalnya, internet bagai belantara. Siapa pun bisa memiliki satu situs dengan alamat dan nama palsu.

CNN memang menyebut alneda.com sebagai sumbernya. Tapi sejak 16 Juli lalu situs ini sudah dibajak oleh penyamun digital. Jika diklik, akan terpampang kalimat, "Hacked, tracked, and NOW Owned by the USA". Di halaman depannya juga ada gambar rajawali (great seal), lambang negara Amerika Serikat. Situs ini juga punya link ke itshappening.com, yang berisi penjelasan tentang serangkaian upaya membungkam munculnya situs simpatisan Al-Qaidah.

Ditelurusi lebih jauh, situs alneda.com—juga situs serupa seperti alneda.org dan alneda.net—ternyata nyantol di server The Wet Lands Inc., sebuah "provider" situs porno yang bermarkas di Berlin, Maryland (pinggiran Washington, DC). DNS servernya NS1.THEWETLANDSINC.COM dan NS2.THEWETLANDSINC.COM. Alneda.org dan alneda.net didaftarkan pada 7 Maret 2002. Adapun alneda.com didaftarkan atau ditransfer (dibajak?) pada Juli lalu.

Kabar yang meragukan semacam itu juga muncul dari koran bergengsi Asian Wall Street Journal (AWSJ). Pada edisi Senin 18 November lalu, koran ini menulis panjang-lebar dan rinci tentang bagaimana Al-Qaidah bergerilya di jagat maya. Menurut AWSJ, mereka membangun sebuah situs di internet untuk tujuan dakwah dan merekrut "para teroris Islam" dari seluruh dunia melalui pesan terselubung.

Situs yang dimaksud adalah maalemaljihad.com, yang belakangan pindah alamat ke maalemaljihad1.com. Menurut koran ini, situs tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan perancang web di Karachi, Pakistan, bernama Advanced Learning Institute & Development Center. Manajernya, Muhammad Ali Aliwan, mendaftarkan domain situs tersebut atas nama Ahmed Bakht, seorang karyawan perusahaan tekstil setempat.

AWSJ menghabiskan lebih dari separuh halaman untuk mengulas isi situs itu. Pelacakannya dilakukan oleh tiga koresponden mereka di Beijing, London, dan Washington. Dari segi berita cukup detail dan meyakinkan. Tapi koran terbitan Hong Kong itu alpa melacak siapa sejatinya Muhammad Ali Aliwan. Dan benarkah dia punya kaitan dengan Al-Qaidah.

TEMPO yang mengeklik situs maalemaljihad.com ternyata tak menemukan apa-apa. Yang ada cuma kalimat under construction dalam berbagai bahasa. Anehnya lagi, setelah dicek ke perusahaan penyedia alamat internet VeriSign Inc., domain tersebut ternyata bukan dimiliki orang Pakistan. Situs itu didaftarkan oleh seseorang yang mengaku bernama Bob Hope dan beralamat di 123 123 St. Redmond, Washington, Amerika Serikat, pada 11 November lalu. Adapun situs kedua, maalemaljihad1.com, malah belum pernah didaftarkan oleh siapa pun. Artinya, situs ini sesungguhnya tak pernah ada.

Walhasil, ada kemungkinan kisah tentang situs-situs Al-Qaidah itu cuma rekayasa.

Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus