Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Suara Burung Ini Sangat Keras, Apa Itu White Bellbird?

Suara burung white bellbird tiga kali lipat lebih keras daripada screaming piha (Lipaugus vociferans).

11 Agustus 2022 | 15.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
White bellbird (Procnias albus). ebird.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - White bellbird atau burung lonceng putih, kekhasan spesies bernama ilmiah Procnias albus, karena suaranya. Mengutip Bird Watching Daily, suara white bellbird tiga kali lipat lebih keras daripada burung screaming piha (Lipaugus vociferans).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti menyimpulkan, suara burung screaming piha paling keras kedua di dunia. Itu berarti white bellbird merupakan burung yang suaranya paling keras di peringkat pertama. Ahli biologi University of Massachusetts, Jeffery Podos menjelaskan, suara white bellbird  lebih keras dibandingkan monyet pelolong. Fakta itu mengesankan, karena ukuran tubuh white bellbird jauh sangat kecil dibandingkan monyet pelolong.

Perbandingan suara burung white bellbird

Mengutip Avibird, para ahli mengukur kekuatan suara  burung itu. Burung lonceng putih mengeluarkan suara berkekuatan yang mencapai 125 desibel. Suara keras yang dikeluarkan burung ini berhubungan dengan dinding perut yang tebal. Sebagai perbandingan kerasnya suara white bellbird, suara manusia normal hanya berada di volume 60 desibel saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suara white bellbird sembilan kali lebih keras dari burung screaming piha yang berhabitat sama di kawasan hutan hujan Amazon. Suara white bellbird diumpamakan setara pendengaran jika seseorang berada di samping sound system ketika konser musik rock

Suara keras white bellbird jantan bertujuan untuk memikat burung betina. Semakin keras suara yang dikeluarkan, maka makin memikat. Burung white bellbird  jantan akan memunggungi, kemudian mengelilingi betina. 

Saintis ilmu burung dari Instituto Nacional de Pesquisas da Amazônia, Mario Cohn-Haft berpendapat, ketika white bellbird berkicau sangat keras, durasinya makin pendek. Para peneliti masih belum bisa menyimpulkan sepenuhnya terkait penemuan itu. Tapi, argumentasi sementara hal itu mengenai sistem pernapasan burung untuk mengontrol aliran udara untuk mengeluarkan suara.

Ahli biologi University of Massachusetts, Jeffery Podos menjelaskan, white bellbird memiliki dua jenis kicauan. Suara yang biasa mencapai 116 desibel. Suara white bellbird jantan makin kencang ketika berada dekat betina. Kekuatan suaranya mencapai 125 desibel. 

Podos berpendapat, kemungkinan white bellbird bisa bersuara sangat keras, karena kemampuan mengembangkan sangat lebar paruhnya, sebagaimana dikutip dari laman National Audubon Society. Burung lonceng putih itu bisa memakan buah-buahan yang ukurannya sebesar bola golf. Podos mengumpamakan ketika white bellbird membuka paruhnya untuk berkicau seperti trombon.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus