Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Teleskop

Di AS sedang memacu kegiatan penelitian yang bergerak dalam berbagai bidang, yang sebagian besar untuk penelitian pertahanan. misalnya, pengembangan pesawat pembom, rudal dan ruang angkasa (ilt)

19 Mei 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI negeri berkembang, termasuk Indonesia, istilah "penelitian", "riset", dan "science" (atau sains) seakan-akan menjadi obat ajaib. Semua harus diteliti, dan setiap orang ingin menjadi peneliti. Yang jarang diinsafi ialah bahwa penelitian, dalam arti sesungguhnya untuk menunjang kemajuan industri, memerlukan dana amat besar. Jepang menanamkan tidak kurang dari US$ 100 milyar ke dalam usaha penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Dari jumlah itu, 25% subsidi pemerintah, sisanya dipikul dunia industri. Kini, Amerika Scrikat pun sedang memacu kegiatan RD-nya. Awal Februari lalu, misalnya, Presiden Reagan mengajukan anggaran riset US$ 53 milyar untuk tahun anggaran 1985 - 14% lebih besar ketimbang anggaran sebelumnya. Dunia industri AS sendiri menanamkan uang sekitar dua kali jumlah itu untuk usaha RD. Para ilmuwan AS menyambut langkah Reagan ini dengan gembira. Apalagi, bila lebih besar dana dialokasikan untuk keperluan nonmiliter. Pada saat ini, tiga dari setiap lima dolar yang dibelanjakan untuk riset mengalir ke penelitian pertahanan. Untuk tahun anggaran 1985, US$ 34 milyar dicadangkan untuk penelitian pertahanan. Sebagian besar dana itu dialokasikan pada pengembangan pesawat pembom B-1, serta rudal Trident II dan MX. Bagi riset nonmiliter, sebagian besar dana akan digunakan untuk penelitian ilmiah dasar. Terutama meningkatkan mutu universitas AS, yang oleh beberapa kalangan dinilai merosot. Soalnya, banyak tenaga berbakat dan tokoh ilmu meninggalkan universitas, pindah ke dunia industri, lantaran kecilnya penghasilan dan dana penelitian di perguruan tinggi. Di samping proyek dirgantara, berupa stasiun penelitian berawak yang kini sedang digarap, AS akan membiayai beberapa proyek besar baru. Misalnya radio teleskop raksasa, jaringan antena radio yang tersebar hampir di seluruh AS. Sistem itu akan memperjelas seratus kali rekaman yang diperoleh selama ini. Ada pula tiga misi dirgantara tanpa awak. Satu orbiter akan diluncurkan untuk meneliti komposisi permukaan planet Mars, satu satelit untuk meneliti komposisi kimia atmosfer bumi, dan satu alat bernama scatterometer seharga US$ 125 juta, yang akan ditempatkan pada satelit untuk melakukan penginderaan jauh. Kemudian, pembangunan dua akselerator partikel baru: satu akselerator elektron di Virginia, dan satu akselerator berat di Laboratorium Brookhaven. Semuanya untuk mendorong fisika energi tinggi. Di samping itu, masih diusahakan pusat ilmu bahan-bahan di Berkeley, California. Terutama untuk menemukan bahan baru yang memenuhi persyaratan khusus di laut, di dalam tanah, atau di ruang angkasa. M. T. Zen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus