Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

"maju" ke 1903

Desain baru pesawat dengan sayap yang bisa menangkal kecelakaan. mengingat kembali pesawat generasi pertama yang diterbangkan wright bersaudara. (ilt)

19 Mei 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH pesawat jet Air Florida terjun ke Sungai Potomac, di AS. Penyelidikan setelah peristiwa 13 Januari 1982 itu tidak menemukan kegagalan fungsi motor pada kecelakaan yang merenggut 78 korban jiwa tersebut. "Jawabannya ternyata sangat sederhana," ujar Gary Hicks, pejabat NASA -- lembaga penerbangan ruang angkasa AS yang berusaha memecahkan teka-teki itu. Pada hari musim dingin yang naas tadi, salju ternyata menumpuk di sayap pesawat, dan tanpa sengaja "mengubah" desain secara keseluruhan. Berdasarkan hukum fisika Bernoulli, udara yang mengalir di permukaan bawah sayap pesawat lebih lambat ketimbang yang mengalir di permukaan atas. Perbedaan ini menghasilkan tekanan, yang membuat pesawat terdorong ke atas. Dalam kasus Air Florida itu, salju yang menumpuk di sayap pesawat mengubah kecepatan dan tekanan udara. Kondisi ini merusakkan keseimbangan, sehingga tekanan dari bagian bawah sayap tidak berdaya mengangkat pesawat. Keadaan ini disebut stall -- ketika seorang penerbang mendadak merasakan pesawatnya kehilangan kecepatan. Kejadian paling buruk bisa ditebak: pesawat berputar, menukik, dan tamat. Mungkin peristiwa ini turut mengilhami para pembuat pesawat turboprop berukuran kecil ketika mereka merancang desain sayap masa depan. Di perusahaan pembuat pesawat Beech Aircraft dan Gates Learjet, keduanya di AS, dua prototip pesawat kini sedang siap "terbit" untuk "edisi" tahun depan. Masing-masing diberi nama Starship 1 dan GP-180. Dari penampilan keseluruhan, kedua prototip itu seperti keluar dari adegan film Star Wars. Namun, dengan hidung yang mendongak pada sayap, dan baling-baling "pendorong" pada bagian buntut, muncul sesuatu yang menggugah kenangan akan pesawat generasi pertama, yang diterbangkan Wright Bersaudara di Kitty Hawk, Carolina Utara, 17 Desember 1903. Desain, ternyata, tak selamanya harus menengok ke depan. DESAIN baru ini diberi nama canard, istilah Prancis untuk "bebek", demi memelihara keterbelakangan kesan. "Desain inilah kunci keberhasilan Wright Bersaudara, yang membuat mereka survive selama belajar terbang," tutur Michael Potts, juru bicara Beech. "Kini, setiap orang membicarakan canard," sahut Charles Arnold, pejabat lembaga penerbangan federal (FAA), AS. Keadaan stall lebih banyak terjadi ketika hidung pesawat tiba-tiba mendongak. Sayap mengambil sudut tajam yang, pada gilirannya, mempengaruhi kecepatan dan tekanan udara. Pada pesawat konvensional, stall biasanya mula-mula mempengaruhi satu sayap. Bila tidak segera dikoreksi, pesawat dengan cepat miring, berputar pada hidungnya, kemudian menukik dengan sudut 60. Desain canard menempatkan sayap depan yang kecil pada sudut yang lebih tinggi, dibandingkan dengan sayap belakang yang besar. Sayap depan inilah yang pertama menderita stall, bila pesawat mendadak mendongak. Tetapi, ketika sayap depan itu kehilangan lift (daya angkat), posisinya secara otomatis melakukan koreksi. Sebuah model Starship-1 berskala 85% kini sudah mengalami 220 jam terbang, dalam jadwal yang bertujuan mengeluarkan sertifikat bagi penjualan pesawat jenis ini mulai akhir 1985. Sementara itu, tes aeronautika yang dijalani GP-180 memperlihatkan hasil gemilang, kendati pesawat ini baru akan dipasarkan setahun setelah Starship. Starship, dengan berat sekitar 5.656 kg, diproyeksikan terbang dalam kecepatan 650 km/jam, dengan kemampuan mendaki 3.300 kaki/menit. "Kemampuan ini melebihi standar pesawat turboprop berpenumpang delapan sampai sepuluh," kata Drew Stecketee dari asosiasi perusahaan pembuat pesawat terbang AS (GAMA). "Desain canard yang dikombinasikan dengan material mutakhir memang sebuah langkah awal," kata Charles Arnold, manajer seksi uji terbang pada direktorat sertifikat pesawat kecil FAA. "Desain ini sangat berbeda dengan apa yang kita punyai dalam beberapa tahun terakhir, mungkin perubahan terbesar dalam 30 atau 20 tahun terakhir." Wilbur Wright (1867-1912) dan Orville Wright (1871-1948) ternyata tidak sekadar meninggalkan pesawat "Kitty Hawk" yang kuno itu sebagai barang pajangan. Justru desain sayap yang sudah ketinggalan lebih dari 80 tahun itulah yang kini diharapkan mengarungi angkasa, mulai tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus