Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat atau NASA mengumumkan bahwa komputer Teleskop Luar Angkasa Hubble mengalami masalah. Hal itu berdampak pada semua pengamatan astromoni terhenti dan membuat observatorium menganggur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip Phys, Rabu, 15 Juni 2021, observatorium yang mengorbit itu telah menganggur sejak Minggu ketika komputer era 1980-an yang mengontrol instrumen sains mati. Penyebabnya kemungkinan karena papan memori yang buruk dan rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengendali penerbangan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland mencoba menghidupkan ulang komputer keesokan harinya, Senin, tapi hal yang sama terjadi. Mereka sekarang mencoba untuk beralih ke unit memori cadangan. Jika berhasil, teleskop itu akan diuji selama sehari, sebelum instrumen sains dihidupkan kembali dan pengamatan dapat dilanjutkan.
Untuk saat ini, kamera dan instrumen lainnya berada dalam mode aman. Diluncurkan pada tahun 1990, Hubble menunjukkan semakin banyak tanda-tanda penuaan, meskipun ada serangkaian perbaikan dan pembaruan oleh astronot spacewalking selama era pesawat ulang-alik NASA. Komputer yang menganggur dipasang selama layanan kelima dan terakhir pada tahun 2009.
NASA berencana untuk meluncurkan penerus Hubble, Teleskop Luar Angkasa James Webb pada November mendatang. Observatorium ini akan terlalu jauh dari Bumi—1 juta mil (1,5 juta kilometer) jauhnya dalam orbit Matahari—untuk penyetelan astronot.
Peluncuran dari Guyana Prancis menggunakan roket Ariane Eropa terlambat beberapa tahun dari jadwal. Penundaan terakhir dua minggu adalah hasil dari pemrosesan roket dan masalah penjadwalan. Para ilmuwan berharap Web dapat bergabung dengan Hubble sehingga akan jauh lebih maju dan kuat.
PHYS | NEWS WEEK
Baca:
30 Tahun Teleskop Hubble di Antariksa: Revolusi Dunia Astronomi