Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Seperti pernah dikatakan aktivis dan sastrawan Pramoedya Ananta Toer, menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan menulis, seseorang dapat mengartikulasikan gagasannya dan pengetahuan dapat dinikmati semua orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak kecil, kita sangat akrab dengan pensil dan pulpen sebagai alat untuk menulis. Keduanya begitu berperan dalam perjalanan seseorang dalam menempuh pendidikan. Tepat hari ini di tahun 1943, pulpen dipatenkan di Argentina.
Sebenarnya alat tulis telah jauh sebelum tahun masehi dimulai. Pulpen bertinta sendiri telah ada sejak tahun 1827 dan diperkenalkan oleh Petrache Poenaru sebagaimana dikutip dari medium History of Yesterday. Karena penemuan pertama, wajar saja jika ini belum sempurna. Tinta sering kali meluber dan menyebabkan tulisan menjadi belepotan.
Setelahnya, desain pulpen disempurnakan pada tahun 1884 oleh Lewis Edson Waterman. Ia merancang pulpen tiga saluran agar tinta dapat mengalir dengan baik. Waterman juga memastikan agar pulpen dapat menjadi benda yang mudah dibawa ke manapun.
Sampai akhirnya pada tahun 1938, seorang jurnalis asal Hungaria yang tinggal di Argentina bernama Laszlo Biro menyempurnakan temuan yang sudah ada.
Sebagai jurnalis, Biro tentu sangat akrab dengan kegiatan tulis-menulis. Namun, ia merasa resah dengan tinta yang lama keringnya sehingga membuatnya berpikir untuk menghadirkan inovasi baru.
Bukan hanya itu, terkadang tinta juga masih sering meluber dan menghambat proses penulisan. Terinspirasi dari percetakan, Biro menginginkan tinta yang cepat kering.
Dalam mengejawentahkan idenya, Biro tidak sendiri. Ia ditemani oleh George, saudara laki-lakinya yang merupakan seorang kimiawan. Mereka menciptakan pulpen dengan tinta cepat kering serta dilengkapi oleh logam kecil di ujung pulpen. Kemudian mereka memperkenalkan temuan tersebut pada tahun 1943.
Dua tahun kemudian, paten desain tersebut dibeli oleh Marcel Bich. Perusahaan dari Bich pun puluhan tahun kemudian berhasil menjual lebih dari 100 miliar pulpen di seluruh dunia. Dunia tulis dan menulis, termasuk bisnis dan politik karena ada tindakan penandatanganan dengan pulpen. amat pantas berterima kasih kepada Lewis Edson Waterman, Laszlo Biro, George hingga perusahaan Bich.
VIOLA NADA HAFILDA