BENDA-BENDA ajaib bertebaran di atas karpet "Consumer Electronics Show" di Las Vegas, Amerika Serikat, dua pekan silam. Yang memajangnya? Lebih dari 2.000 peserta (produsen elektronik dari seluruh dunia) yang mengikuti salah satu pameran tahunan terbesar ini. Diperkirakan, barang-barang elektronik yang paling banyak dilirik di sana akan menjadi tren dan memenuhi rak-rak toko sepanjang tahun ini.
Ada tiga jenis perangkat elektronik paling bersinar di pameran itu, yakni pemutar DVD (digital video disc), pemutar MP3, dan kamera digital. Diperkirakan, ketiga jenis barang ini akan menjadi primadona. Menurut Asosiasi Produk Elektronik (CEA) Amerika Serikat, dari seluruh belanja alat elektronik tahun ini yang diperkirakan US$ 100 miliar, sebagian besar mengalir ke tiga peranti ini.
Popularitas DVD tergambar dari fakta bahwa sepertiga rumah tangga di Amerika telah memiliki mesin pemutarnya. Diramalkan, lebih dari 20 juta pemutar bakal terjual tahun ini. Naiknya angka penjualan dipicu oleh perkembangan teknologi pemutar DVD. Gambar yang dihasilkan DVD amat lembut, sehalus sutra Cina. Pilihan judul film yang tersedia pun semakin beragam. Banyak film gres (terutama bikinan Hollywood) yang sudah ditransfer dalam format DVD.
Mesin pemutar musik digital (MP3 player) tak kalah pamornya. Lebih dari seratus ribu pengunjung dibuat bingung oleh begitu banyaknya merek dan jenis mesin tersebut. Menurut CEA, pemutar MP3 diyakini bakal jadi barang paling diminati konsumen seluruh dunia tahun ini.
Apa sebab? Di luar isu pembajakan hak cipta lewat internet dalam format MP3 yang terus berlanjut, peranti ini tetap mempesona. Orang akan gampang terpikat oleh peranti sebesar korek api yang bisa menyimpan segudang koleksi lagu ini. Diperkirakan, penjualan pemutar MP3 di Amerika saja tahun ini akan naik 26 persen dari angka penjualan 2002, yang mencapai 1,7 juta buah.
Selain menonton film dan mendengar musik, diramalkan pula keinginan orang untuk mengabadikan kepingan kisah hidup mereka juga tak surut. Karenanya, diperkirakan kamera digital bakal laris manis seperti singkong goreng. Apalagi, kualitasnya kian baik dan harganya semakin murah. Prediksi CEA, warga Amerika akan membeli 11 juta kamera digital tahun ini, atau naik 26 persen dari tahun lalu.
Pesona kamera digital tak lepas dari kian canggihnya kemampuan peralatan ini. Ia tak lagi sekadar berfungsi sebagai perekam gambar diam dan bergerak. Para produsen—yang menonjol dari Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat—mempromosikan kamera digital sebagai aksesori gaya hidup. Jangan heran jika desain dan warnanya kian menarik.
Salah satu yang menyihir pengunjung adalah kamera four-in-one SDV-AV20/30 bikinan Panasonic. Dikemas sangat ramping dan berukuran hanya setelapak tangan, alat ini lebih mirip telepon genggam ketimbang kamera digital. Ia bisa dipakai untuk memotret, sebagai pemutar MP3, perekam suara, dan pemutar video digital. Seandainya Anda wartawan televisi di Jakarta, dengan alat ini Anda tak perlu khawatir menghadapi kemacetan lalu-lintas. Gambar dan suara para pengunjuk rasa menentang kenaikan harga-harga di depan Istana Negara Jakarta bisa direkam, lalu dikirimkan ke kantor lewat internet dengan cepat.
Untuk kalangan intelijen atau wartawan investigasi, ada kamera supertipis DS6618 buatan Oregon Scientific Amerika. Tebalnya cuma 0,8 milimeter dan beratnya 1,2 ons, sehingga gampang disembunyikan dan dipakai memotret obyek-obyek rahasia tanpa ketahuan.
Di luar tiga jenis peranti tersebut, ada dua produk lagi yang cukup atraktif pada pameran di Las Vegas, yakni SPOT dan Media2Go. SPOT (smart personal objects technology) adalah arloji serba guna rancangan Microsoft yang memanfaatkan gelombang FM sebagai medium transmisi data. Ia bisa mengakses internet dan memasok informasi seperti skor pertandingan olahraga, situasi lalu-lintas, dan berfungsi sebagai pengingat jadwal.
Media2Go? Ini merupakan mesin pemutar video dan musik berukuran setelapak tangan yang digagas oleh Intel dan Microsoft. Nama generiknya portable media player (PMP). Dengan alat yang gampang masuk kantong jas ini, orang bisa menonton Die Another Day atau mendengarkan dendang Asereje di mana saja, kapan saja.
Hanya, dari angka penjualan, diramalkan SPOT dan Media2Go tak akan bisa menandingi kamera digital, pemutar DVD, apalagi pemutar MP3.
Wicaksono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini