Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dengan topik tanah bergerak di Tangerang, platform Indonesialeaks diserang hacker, dan wilayah yang berpotensi banjir bandang sepekan ke depan. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, fenomena tanah bergerak di Tangerang bukan disebabkan likuifaksi.
Baca: Ahli LIPI Sarankan Evakuasi dari Tanah Bergerak di Tangerang
Baca: Tanah Bergerak di Tangerang, PVMBG: Tidak Akan Jadi Longsor Besar
Baca: Fenomena Tanah Bergerak di Tangerang, Mungkinkah Likuifaksi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Nawawi Bahrudin menjelaskan bahwa platform Indonesialeaks telah mendapatkan serangan hacker dan ada satu internet protokol (IP) yang agresif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, beberapa wilayah yang berpotensi terkena banjir bandang sepekan ke depan menurut BMKG, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Ketiga topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno. Berikut selengkapnya tiga berita hari ini yang terpopuler di kanal Tekno:
1. Fenomena Tanah Bergerak di Tangerang, Mungkinkah Likuifaksi?
Retakan akibat tanah bergerak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. FOTO Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang
Fenomena tanah bergerak di Tangerang terjadi pada Senin petang, 15 Oktober 2018. Tanah bergerak di Tangerang, tepatnya di RT 004 RW 001, Desa Kadu Sirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, membuat heboh warga setempat. Kepala Desa Kadu Sirung Samsu Guna Miharja bercerita, sebelum tanah bergerak, daerah tersebut diguyur hujan deras.
"Hujan deras dari siang, baru berhenti sore. Setelah berhenti dan warga keluar rumah, baru ketahuan jalan desa sudah terbelah," ujar Samsu kepada Tempo di lokasi, Selasa, 16 Oktober 2018.
Jalan desa yang dimaksud tepatnya berada di Jalan Lingkungan. Warga memang tidak merasakan getaran apa-apa. Meski begitu, menurut Samsu, tanah tiba-tiba saja retak. "Panjang retakan mencapai 50 meter," kata Samsu.
Baca selengkapnya: Fenomena Tanah Bergerak di Tangerang, Mungkinkah Likuifaksi?
2. Investigasi Kasus Suap, Indonesialeaks Diserang Hacker
Logo Indonesialeaks
Platform Indonesialeaks hampir dijebol oleh hacker setelah memberitakan investigasi perusakan barang bukti buku bank yang mencatat transaksi perusahaan milik Basuki Hariman. Perusakan barang bukti tersebut dilakukan dua bekas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu Roland Ronaldy dan Harun.
"Ada IP (Internet Protocol) yang terus-terusan mencoba untuk masuk. Yang agresif itu ada satu IP saja, tapi masih aman," ujar Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Nawawi Bahrudin kepada Tempo melalui pesan singkat, Selasa, 16 Oktober 2018. LBH Pers merupakan anggota non-media di Indonesialeaks.
Indonesialeaks merupakan kanal bagi para informan publik yang ingin membagi dokumen penting tentang skandal yang layak diungkap. Mereka bisa merahasiakan identitas. Prinsip anonimitas ini bertujuan untuk menjamin keselamatan para informan.
Baca selengkapnya: Investigasi Kasus Suap, Indonesialeaks Diserang Hacker
3. BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Banjir Bandang Sepekan ke Depan
Sebuah masjid terlihat di antara timbunan material yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu, 13 Oktober 2018. Banjir bandang yang terjadi pada Jumat lalu melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. ANTARA/Holik Mandailing
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa dalam satu minggu ke depan ada beberapa wilayah yang berpotensi terkena banjir bandang. Penyebabnya adalah curah hujan yang ekstrem.
Dwikorita menyebut beberapa daerah yang mungkin terdampak. "Di antaranya, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua," ujar Dwikorita di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 15 Oktober 2018.
Wilayah tersebut, kata dia, rentan karena berada di sekitar zona tektonik aktif, yaitu kaki perbukitan struktural yang curam dan berbentuk memanjang. Banjir bandang bisa terjadi akibat dari kondisi geologi yang terjadi pada daerah hulu dari sungai-sungai yang mengalir di zona pegunungan dengan tektonik aktif.
Baca selengkapnya: BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Banjir Bandang Sepekan ke Depan
Selain kabar tentang tanah begerak di Tangerang bukan likuifaksi, platform Indonesialeaks diserang hacker, dan wilayah yang berpotensi banjir bandang sepekan ke depan, Anda bisa membaca berita hari ini lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.