Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Brawijaya (UB) mengejar target akreditasi internasional tahun ini. Setidaknya sebelum masa jabatan Rektor UB Nuhfil Hanani selesai, target 63 program studi terakreditasi internasional harus bisa terselesaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Target ini tidak lepas dari rencana jangka panjang UB menjadi universitas kelas dunia. Salah satu indikatornya adalah academic reputation. Sehingga sudah semestinya program studi diakui dan berstandar internasional,” ungkap Nuhfil Hanani seperti dilansir di laman resmi UB pada Senin, 28 Maret 2022.
Nuhfil mengatakan UB menjadi salah satu perguruan tinggi yang diharapkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dapat mempercepat realisasi World Class University (WCU). Menurut dia, hal itu diharapkan karena UB dinilai cukup agresif dan progresif di usia yang terbilang masih muda dibanding perguruan tinggi negeri berbadan hukum lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebelumnya, program studi yang telah terakreditasi internasional di UB sudah mencapai 41 prodi. Biasanya tiap tahun bertambah 10 prodi, tapi di tahun ini kami targetkan 63 prodi. Ini luar biasa sekali dan bersyukur semua dekan semangat bersama-sama bekerja mempercepat UB meraih status WCU,” jelasnya.
Dengan adanya akreditasi internasional tersebut, Nuhfil mengatakan berbagai manfaat akan didapat kampus antara lain UB akan semakin dikenal di kancah internasional sehingga akan menarik lebih banyak mahasiswa asing untuk berkuliah di UB. Selain itu, dengan capaian akreditasi internasional bisa berpengaruh pada pemeringkatan universitas dunia.
“Saat ini sudah ada beberapa prodi masuk pemeringkatan by subject, seperti pertanian, ekonomi, dan kedokteran. Insya Allah dengan akreditasi internasional ini akan menambah subject yang masuk pemeringkatan, atau meningkatkan ranking yang sebelumnya,” katanya.
Senada dengan Nuhfil, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Shinta Hadiyantina menambahkan capaian akreditasi internasional UB dapat meningkatkan reputasi di mata internasional selain memenuhi target indikator kinerja utama ke-8 Kementerian Pendidikan.
Dengan akreditasi internasional, mahasiswa dapat melakukan transfer kredit perkuliahan karena sks setara dengan European Credit Transfer and Accumulation System di Eropa. Selain itu, perolehan status akreditasi internasional akan diajukan konversi menjadi peringkat Unggul ke BAN-PT.
Ada banyak lembaga Akreditasi dan Sertifikasi Internasional yang sudah digunakan oleh UB, antara lain ABEST 21, ASIIN, IABEE, IFT, ACCA dan AUNQA. Saat ini yang sedang melakukan visitasi akreditasi internasional pada sejumlah fakultas, FIB, FH, dan FPIK adalah AQAS.
Agentur zur Qualitätssicherung an Hochschulen mit Sitz in Köln atau AQAS merupakan lembaga pemeringkatan internasional yang berbasis di Jerman. AQAS melakukan visitasi akreditasi pada program studi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang dibagi menjadi tiga klaster.
Klaster pertama telah dilakukan visitasi adalah Sastra Jepang Sastra Cina, Pendidikan Bahasa Jepang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sementara untuk klaster kedua akan dilakukan visitasi pada bulan Mei untuk Program Studi Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Prancis, Pendidikan Bahasa Ingggris, dan Magister Ilmu Linguistik. Untuk Klaster tiga yaitu Program Studi Seni Rupa Murni dan Program Studi Antropologi akan dilaksanakan pada bulan Juli 2022.
Baca juga:
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.